Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini 50 Best menerbitkan daftar hotel terbaik dunia pada tahun ini. Salah satu hotel di Indonesia, Nihi Sumba, masuk dalam daftar tersebut. 

Daftar ini didasarkan pada pengalaman pelanggan, dan menyoroti pengalaman bertahun-tahun penyelenggara. Selain itu, tingkat operasional hotel dan orang-orang di belakangnya juga penting dalam pemeringkatan. 

Akademi 50 Hotel Terbaik Dunia dipimpin oleh kelompok berpengaruh yang terdiri dari 600 pemimpin anonim di industri perhotelan, masing-masing dipilih berdasarkan pendapat ahli dan pengalaman mereka di dunia perhotelan. 

Daftar Top 50 bertujuan untuk merayakan ekosistem perhotelan yang lebih luas dan menampilkan pengalaman terbaik bagi konsumen.  

Nihi Sumba masuk dalam peringkat 10 hotel teratas tahun ini. Hotel ini terletak di hutan perawan seluas 567 hektar di pantai barat pulau terpencil Sumba di Indonesia bagian timur, dekat dengan Taman Nasional Komodo dan satu jam penerbangan dari Bali. 

Desain resor dengan 27 vila ini terinspirasi oleh bangunan jerami tradisional Sumba dengan atap pelana yang khas, terletak di bukit terjal di atas pantai pribadi, rumah bagi salah satu tempat selancar paling terkenal di dunia, Occy’s Left.

Namun meski berlokasi di Indonesia, hotel ini bukan milik orang Indonesia. Hotel ini dimiliki oleh pengusaha miliarder asal Amerika Serikat J. Christopher Burch. 

Lahir di Pennsylvania pada 28 Maret 1953 di keluarga kelas menengah, ia resmi menjadi miliarder pada tahun 2012. 

Burch menempuh pendidikan di Tilton School, sebuah sekolah persiapan perguruan tinggi independen di Tilton, New Hampshire. Ia lulus dari Tilton pada tahun 1972 dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Ithaca College.

Kesuksesan bisnis Burch dimulai pada tahun 1976 saat ia masih menjadi mahasiswa di Ithaca College. Bersama saudaranya Bob, dia menginvestasikan $2.000 untuk memulai bisnis pakaian Eagle’s Eye, bisnis yang mereka kembangkan hingga menghasilkan $165 juta dan kemudian dijual ke Swire Group. 

Setelah menjual Eagle’s Eye, Burch menjadi salah satu investor pertama di Internet Capital Group, yang sejarah IPO-nya terkenal di dunia Internet.

Burch juga berinvestasi di beberapa usaha real estate lokal dan internasional, termasuk kolaborasi dengan arsitek Philippe Starck dan pengusaha hotel Alan Faena di Argentina untuk membangun kembali properti bobrok menjadi Faena + Universe Hotel.

Pada bulan Juli 2014, Burch mengumumkan kemitraan dengan artis selebriti, Ellen DeGeneres, untuk meluncurkan merek gaya hidupnya, ED oleh Ellen Degeneres. Pada akhir tahun itu, ia juga meluncurkan Cocoon9, sebuah rumah mewah yang telah direnovasi dengan desain hemat ruang, desain kontemporer, fitur hemat energi, dan hasil akhir yang menakjubkan. 

Portofolio investasi Burch juga mencakup BaubleBar, Blink Health, Brad’s Raw Foods, Chubbies, Little Duck Organics, Poppin, Soludos, dan perusahaan perhotelan Bur + Mah.

Pada tahun 2012, Christopher memulai NIHI Sumba setelah mendengar tentang keindahan Pantai Nihiwatu dari kenalannya, Claude Peter Graves, pemilik Nihiwatu Resort. 

Burch kemudian mengundang teman Carlyle Hotel di New York, pengusaha hotel kelahiran Afrika Selatan James McBride, yang saat itu menjabat sebagai ketua YTL Hotels di Singapura, untuk mengunjungi Sumba.

Belakangan tahun itu, perjalanan Burch bersama ketiga anaknya membawanya untuk membeli resor tersebut dan membentuk NIHI dalam kemitraan dengan McBride. 

Akuisisi ini membuka jalan bagi investasi besar dengan prioritas utama mengembangkan NIHI menjadi salah satu resor terbaik di dunia, menjadi contoh pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan lingkungan dan masyarakat Sumba.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel