Bisnis.com, Jakarta – Kesenjangan harga di kawasan timur Indonesia semakin melebar akibat ketersediaan bahan pangan yang masih banyak dan terbatas.

Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah merencanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Silampua), guna menjaga stabilitas pasokan dari waktu ke waktu dapat berjalan dan mengurangi perbedaan harga antar daerah . .

Hal ini disusul dengan berbagai program pengendalian inflasi antara lain peningkatan kerjasama intra-Salampua dan antar daerah (KAD), pengembangan sistem keseimbangan pangan di seluruh wilayah Kabupaten Salampua hingga kabupaten/kota, serta Perluasan Pusat Distribusi (MDC) skala kecil. ) program atau pengendalian inflasi kios di pasar primer untuk menjaga pasokan dan distribusi pangan daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Damayanti mengatakan inflasi masih terjaga di Salampwa namun biaya distribusi menjadi tantangan dalam pengendalian harga, terutama di daerah yang tidak produktif.

Destri mengatakan, sebagian wilayah Salampoa masih kekurangan beras, pare, dan cabai sehingga membutuhkan pasokan baik dari dalam Salampoa maupun luar Salampoa.

Situasi ini berdampak pada selisih harga yang sangat besar antarkecamatan Salampwa, ujarnya, mengutip keterangan resmi, Jumat (27/9/2024).

Selain itu, Destry mengatakan, cuaca yang tidak normal dan kerentanan infrastruktur pendukung produksi pangan juga dapat meningkatkan risiko volatilitas harga.

Oleh karena itu, menurutnya, perlu digalakkan koordinasi dan inovasi penanganan inflasi bersama Kementerian dan Lembaga (K/L), termasuk mendorong KAD dan perluasan MDC atau Kios Pengendali Inflasi.

Upaya pengendalian inflasi pangan dilakukan tidak hanya pada saat harga komoditas naik, namun juga melalui manajemen pasca panen dan pasca perencanaan pada saat harga turun, termasuk pada pangan, imbuh kabupaten tersebut. Daerah harus didorong untuk tetap waspada.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Direktur Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Feri Erwan mengatakan, salah satu upaya untuk mendorong stabilitas pasokan pangan dari waktu ke waktu adalah infrastruktur, sarana dan prasarana melalui proyek penguatan. Peningkatan kapasitas unit penggilingan padi (RMU) serta kelembagaan petani dan pengelola lahan.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan peran BUMD Pangan untuk menjamin kepastian harga bagi petani dan stabilitas pasokan pangan daerah.

GNPIP merupakan cerminan komitmen dan keseriusan kerja sama TPID tingkat kabupaten dan kabupaten/kota di wilayah Salampwa, tambah Muhammad Rudi Salahuddin, Gubernur Bank Sentral Drama Gorontalo.

“TPID Kabupaten Gorontalo akan menindaklanjuti hasil rapat koordinasi TPIP-TPID Wilayah Salampwa melalui koordinasi bersama untuk menjaga stabilitas pasokan dan distribusi pangan,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel