Bisnis.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi marginal terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) efektif 1 Oktober-31 Desember 2024. Beberapa saham bank jumbo sudah ditimbang. Persentase terhadap IHSG. 

Perubahan ini terkait dengan penilaian Pengumuman BEI No. Peng-00193/BEI.POP/09-2024 infobank15, PEFINDO i-Grade, PRIMBANK10, IHSG dan indeks sektoral. Dalam pengumuman tersebut, BEI telah melakukan perubahan jumlah dan bobot saham IHSG untuk berbagai emiten, termasuk saham berkapitalisasi besar. 

Salah satunya, Saham BBCA, menghitung jumlah saham IHSG meningkat menjadi 27,24 miliar saham dari 27,04 miliar saham dengan rasio free float sebesar 42,41%. Di sisi lain, bobot IHSG BBCA justru turun dari 9,05% menjadi 9%. 

Selain BBCA, jumlah saham di IHSG dan bobot saham BBRI juga berkurang. Dengan rasio free float sebesar 46,21%, jumlah saham BBRI di IHSG menurun dari 59,69 miliar lembar saham menjadi 54,61 miliar lembar saham. Sementara bobot BBRI di IHSG turun menjadi 9% dari 9,96%. 

Untuk BBNI, BEI menurunkan perhitungan bobot IHSG dari 2,63% menjadi 2,6%. Begitu pula dengan BMRI yang bobot IHSGnya diturunkan dari 8,36% menjadi 8,25%. 

Di luar perbankan, beberapa perusahaan kapitalisasi besar lainnya mengalami penurunan bobotnya di IHSG, yakni. ASII dari 2,96% menjadi 2,92%, BREN dari 4,3% menjadi 4,25%, BYAN dari 3,15% menjadi 3,11%, TPIA dari 3,81% menjadi 3,76%, dan TLKM dari 4,63% menjadi 4,57%. Bobot TPIA dan TLKM mengalami penurunan meski penghitungan jumlah saham untuk IHSG tetap sama.

Untuk BREN, BEI mencatatkan rasio free float sebesar 11,73% dari jumlah saham IHSG setelah tidak ada perubahan penilaian yakni 15,69 miliar saham. 

Di sisi lain, bobot saham AMMN di IHSG meningkat dari 4,01% menjadi 5,42%. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah saham AMMN untuk IHSG dari 12,5 miliar saham menjadi 17,11 miliar saham. 

Pada perdagangan kemarin, Rabu (25/9/2024), IHSG ditutup menguat 0,48% di 7.740,9. IHSG sepekan turun 1,13%, namun masih menguat 6,44% year-to-date. 

Pada perdagangan kemarin, saham-saham berkapitalisasi besar terkena dampak pelemahan signifikan seiring pelemahan IHSG. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 3,62%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) -3,03%, disusul PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berubah 3,46%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) -3,45%, dan PT No. Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) terkoreksi 2,4%.

Kelima saham ini menjadi top laggard IHSG pada perdagangan kemarin. Selama sepekan terakhir, saham BREN anjlok 34,97%, disusul BBCA -0,47%, dan AMMN turun 1,93%.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel