Bisnis.com, JAKARTA – OpenAI berencana memberikan CEO Sam Altman 7% saham perusahaan dan merestrukturisasinya menjadi bisnis nirlaba.

Menurut South China Morning Post (SCMP), rilis pada Kamis (26/9/2024) menandai perubahan besar pertama dalam penciptaan kecerdasan buatan karena perusahaan dipandang sebagai perusahaan filantropis yang menghasilkan keuntungan dan membantu masyarakat. Inilah yang dikatakan orang-orang yang mengetahui informasi ini. Namun perubahan tersebut masih dalam pembahasan dan belum diketahui waktunya.

Menurut juru bicaranya, OpenAI bertujuan untuk menciptakan AI yang berfungsi untuk semua orang. “Lembaga nirlaba sedang dan akan terus menjadi inti misi kami,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, OpenAI melihat perubahan tersebut dengan kepergian para eksekutif, dengan mengatakan bahwa Chief Technology Officer (CTO) Meera Murati akan hengkang.

Mira Murati mengatakan dia mengambil keputusan untuk memasang X di jejaring sosial (sebelumnya Twitter) karena dia ingin menciptakan waktu dan ruang untuk penelitian.

Terima kasih kepada Sam Altman yang menanggapi unggahan tersebut. “Sulit untuk melebih-lebihkan betapa pentingnya Mira bagi OpenAI, bagi proyek kami, dan bagi kita semua secara individu.”

OpenAI sendiri didirikan pada tahun 2015 sebagai organisasi penelitian nirlaba untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat bagi manusia.

Perusahaan meluncurkan unit bisnis pada tahun 2019 untuk mendukung pengembangan model AI berbiaya rendah. Mengingat perusahaan tidak memperoleh keuntungan, Sam Altman menolak mengambil uang investasi apa pun, dengan menekankan tujuan perusahaan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

Lihat artikel dan artikel lainnya di Google News dan WA