Bisnis.com, JAKARTA – Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengungkap alasan belum ada investor besar asal Negeri Sakura yang masuk ke proyek Ibu Kota Negara Indonesia (IKN).
Ryutaro Kubo, atase pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mengatakan perusahaan Jepang cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam proyek IKN. Kubo mengatakan, investor Jepang masih menunggu melihat kebijakan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan terhadap IKN.
Dilihat dari perbincangan dengan teman-teman perusahaan Jepang di Jakarta, mereka menyatakan masih menunggu kebijakan Pak Prabowo (terkait IKN), kata Kubo dalam wawancara media di Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kamis (26 September). 2024).
Ia mengatakan, investor Jepang memperkirakan Prabowo akan melakukan perubahan kebijakan di masa depan. Pasalnya, perubahan mendadak dapat menyebabkan kerusakan pada investasi mereka.
Selain itu, para pebisnis Jepang juga mencermati sikap anggaran atau APBN Indonesia tahun 2025. Kubo mengatakan, anggaran program makan siang gratis yang mendapat perhatian lebih dibandingkan IKN juga menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan. Investor Jepang memberi perhatian khusus sebelum masuk ke proyek IKN.
Banyak perusahaan Jepang yang terlibat dalam pengembangan proyek IKN, lanjut Kubo. Dia mencontohkan, elevator yang dipasang di Gedung Negara IKN diproduksi oleh perusahaan Jepang Mitsubishi Group.
Namun masih banyak (investasi) yang menunggu kebijakan Park Prabowo ke depan, jelas Kubo.
Sebelumnya, Delonix, perusahaan internasional di bidang pariwisata global, akan menjadi investor asing pertama yang berinvestasi langsung pada proyek berskala besar di Ibu Kota Negara Indonesia (IKN).
Juru Bicara Otoritas Pulau Ibu Kota (OIKN) Troy Pantouw mengatakan, perusahaan asal Tiongkok tersebut akan mengembangkan mixed-use development di IKN. Delonix akan mulai beroperasi pada 25 September 2024.
Delonix merupakan perusahaan asal China yang fokus pada bidang konsumsi offline seperti hotel, restoran, dan lounge bandara. New Century Hotels and Resorts adalah bagian dari portofolio perusahaan.
Hingga saat ini, Delonix telah berinvestasi di lebih dari 1.300 hotel dengan total lebih dari 195.000 kamar di berbagai pusat pariwisata dan bisnis di seluruh dunia.
Selain Delonix, investor asing lainnya yang masuk ke IKN adalah sekolah swasta Australia dengan total investasi awal Rp 150 miliar.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel