Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus terkonsolidasi pada pekan ini setelah pada pekan lalu mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) hingga mencapai level 7.900. Konsolidasi ini tidak lepas dari volatilitas mata uang utama. saham-saham ekuitas yang dibayangi aksi ambil untung karena naik cukup tinggi. 

Pada perdagangan Rabu (25/9/2024) kemarin, IHSG ditutup menguat 0,48% di 7.740,9. IHSG turun 1,13% selama sepekan namun naik 6,44% year to date. 

Pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh penurunan signifikan pada saham-saham berkapitalisasi besar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 3,62%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) -3,03%, disusul PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 3,46%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) -3,45% dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) terkoreksi sebesar 2,4%. Kelima saham ini tertinggal dari IHSG pada perdagangan kemarin. 

Adapun dalam sepekan terakhir, saham BREN melemah 34,97%, disusul BBCA -0,47%, dan AMMN melemah 1,93%.

Koreksi harga yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar dinilai sebagai aksi ambil untung setelah mencapai rekor tertinggi. Misalnya, saham BBCA mendapat ATH Rp 10.950 pada akhir perdagangan 23 September 2024. 7.450 pada 23-Sep-2024. 

Hal ini sejalan dengan pernyataan perbankan investasi Amerika Serikat (AS), JP. Morgan menyarankan investor untuk mengambil keuntungan setelah reli pasar saham Indonesia baru-baru ini.

Lebih lanjut JP Morgan menyarankan agar investor lebih fokus pada saham-saham berkualitas karena faktor risiko politik dapat menyebabkan volatilitas pasar.

“Pengumuman kabinet baru pasca pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 dan pemilu AS pada November 2024 kemungkinan besar akan menciptakan risiko penurunan,” tulis analis J.P. Morgan Henry Wibowo dalam laporannya yang dikutip Bloomberg, dikutip Kamis (25/9/2024).

Meski demikian, JP Morgan masih berpandangan positif terhadap prospek jangka panjang pasar saham Indonesia. Mereka merekomendasikan untuk lebih fokus pada nama emiten berkualitas dengan revisi laba bersih positif.

“Kami yakin pemerintahan baru akan lebih fokus pada peningkatan sumber daya manusia dan jaminan sosial,” jelasnya.

Sementara JP Morgan mengurangi jumlah saham preferen atau opsi saham dari sebelumnya 10 menjadi 5. Emiten yang tercatat adalah BBCA, UNTR, MAPI, GOTO dan CTRA.

Secara terpisah, Head of Investment Information Mirae Asset Securitas Indonesia Marta Cristina mengatakan, pasar akan mencermati sejumlah sentimen menjelang pelantikan Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih. 

“Pasar mungkin akan mencerna nama-nama menteri, gosip yang mereka miliki,” ujarnya usai memulai konferensi pers RDN bersama Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset, Selasa (24/09/2024).

Volatilitas navigasi pasar saham

Menurut dia, pada kondisi jelang pelantikan, IHSG akan sedikit labil karena banyaknya nama menteri di kabinet Prabowo. Menurutnya, setelah judul tersebut diumumkan, pasar akan tenang.

Ia berasumsi investor asing pun akan menilai positif pasar saham Indonesia menjelang pelantikan presiden terpilih RI. Sebab peralihan pemerintahan sudah siap.

Sebelumnya, Wakil Direktur Pilarmas Investindo Maximilian Nicodemus mengatakan stabilitas politik dalam negeri akan menjadi pendorong IHSG pada Oktober 2024. Sementara itu, faktor penentu stabilitas politik antara lain adalah momen pelantikan Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih dan pemilihan kabinet.

“[Stabilitas politik] ini akan mendorong pasar kembali tumbuh,” kata Nico kepada Bisnis, Jumat (20/09/2024).

Menurutnya, IHSG berpotensi tumbuh dengan probabilitas 55% menjelang pelantikan Presiden RI baru terpilih pada akhir tahun ini. 

“Kami melihat IHSG mampu bermain 7.920-8.080 hingga akhir tahun,” kata Nico.

Sementara itu, dengan dilantiknya Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih pada 20 Oktober 2024, sejumlah sektor diperkirakan akan merasakan dampak paling besar, antara lain sektor keuangan, konsumen non-siklus, real estate, teknologi, otomotif. dan ritel.

Head of Country Research Phintraco Sekuritas, Valdi Kurniawan, mengatakan pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terwujud pada kuartal III 2024 pada minggu pertama Oktober 2024. 

Selain itu, pasar juga menantikan kinerja keuangan emiten BEI kuartal III/2024, serta pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024. 

“Hal-hal tersebut bisa menjadi faktor kunci potensi perpanjangan IHSG secara tiba-tiba pada Oktober 2024,” imbuhnya. 

Secara terpisah, Direktur Riset dan Strategi Ekuitas Mandiri Sekuritas Adrian Joser mengatakan penurunan suku bunga The Fed membuka peluang bagi penurunan suku bunga acuan BI lebih lanjut sehingga IHSG berpeluang mencapai level 8.000 pada akhir tahun. . tahun.

“Melihat pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal, penguatan nilai tukar rupee, ditambah dengan valuasi pasar saham yang masih menarik, kami melihat kemungkinan IHSG mencapai skenario bullish kami di level 8.000 lebih besar pada akhir tahun ini,” ujarnya. Dia. .

Sektor-sektor yang relatif sensitif terhadap penurunan suku bunga dan apresiasi rupee, seperti keuangan, kebutuhan pokok konsumen, real estat, dan saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah, tetap menjadi pilihan Mandiri Securitas, katanya.

Senada, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Vidyavati, juga memperkirakan IHSG diperkirakan bisa menembus level 8.000 hingga akhir tahun ini.

“Ada beberapa faktor pendukung, salah satunya adalah tren penurunan suku bunga acuan The Fed,” jelasnya.

Penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed yang diperkirakan hampir 100% terjadi pada minggu ini diperkirakan akan diikuti oleh Bank Indonesia yang juga akan menurunkan suku bunganya. Hal ini secara positif mendorong kenaikan saham-saham di sektor perbankan, real estate, dan otomotif.

“Penurunan suku bunga dasar akan berdampak positif pada sektor perbankan, real estate, dan otomotif. “Dengan suku bunga yang lebih rendah, ekuitas rumah [PR] dan kredit kendaraan akan lebih terjangkau sehingga akan meningkatkan permintaan,” jelasnya.

Selain itu, sentimen positif terhadap sektor kesehatan akan mendorong penguatan rupee akibat penurunan suku bunga acuan.

Stabilitas politik juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Menurut Ikea, peristiwa politik seperti pelantikan presiden Republik Indonesia yang baru terpilih bulan depan dan pemilihan kepala daerah juga berperan dalam menjaga stabilitas pasar.

Target bullish IHSG di level 8.000, namun faktor politik tetap perlu diwaspadai meski saat ini stabil, ujarnya.

Harap diperhatikan: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel