Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia memperkirakan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atau The Fed berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di sektor perbankan grosir.

Head of Wholesale Banking UOB Indonesia Harapanman Kasan mengatakan keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertengahan September dapat berlanjut hingga kuartal keempat tahun 2024.

“Sebagai pengusaha, jika melihat suku bunga lebih rendah tentu akan mendorong mereka untuk berbisnis,” ujarnya dalam konferensi pers UOB Economic Outlook 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Lanjutnya, selain penurunan suku bunga, stabilitas situasi politik negara menjelang transisi pemerintahan Oktober mendatang juga akan meningkatkan pertumbuhan operasional perbankan.

Selain faktor-faktor tersebut, Harapanman juga melihat Indonesia masih memiliki daya tarik yang kuat bagi investor, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

“Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan terkait energi baru dan ketahanan pangan. “Saya kira semua juga paham bahwa Indonesia adalah negara subur,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Harapanman mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan keunggulan tersebut dengan kebijakan yang tepat sasaran. 

“Jika pemerintah menerapkan kebijakan yang tepat dan juga mendorong investor di sektor-sektor yang dapat memberi nilai tambah atau berdaya saing, saya kira perekonomian kita akan tumbuh lebih cepat dari yang kita alami selama ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Federal Reserve AS atau The Fed memangkas suku bunga utamanya untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (18/9/2024) saat Amerika Serikat, The Fed memutuskan untuk memangkas Federal Funds rate (FFR) sebesar 50 basis poin dari 5,25% -5,5% menjadi 4,75% -. 5% untuk meningkatkan perekonomian AS.

“Pasar tenaga kerja berada dalam kondisi yang sangat baik, dan tujuan kami dalam mengambil kebijakan hari ini adalah mempertahankannya,” kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers. 

Sementara di dalam negeri, Bank Indonesia awalnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6% pada rapat Dewan Pengurus (RDG) 17-18 September 2024. 

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu (18/1). 9/). 2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA