Bisnis.com, Jakarta – Investor mengevaluasi kembali potensi keuntungan investasi keuangannya setelah bank sentral AS dan Indonesia memangkas suku bunga acuannya pada pekan lalu. Teramati bahwa aset pasar saham paling banyak diserang oleh investor.

Hal ini tercermin dari rata-rata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data BEI per 24 September 2024, nilai transaksi meningkat 38,63% menjadi Rp16,56 miliar dari posisi sebelum BI dan The Fed menaikkan suku bunga menjadi Rp11,94 miliar pada 17 September 2024.

Pada periode yang sama, frekuensi perdagangan juga meningkat 12,66% menjadi 1.388 transaksi dari sebelumnya 1.232 transaksi. Namun volume perdagangannya sedikit menurun sebesar 8,45 persen menjadi 20,87 juta lembar saham dibandingkan sebelumnya 22,80 juta lembar saham.