Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN industri pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID akan mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) Pabrik Smelter Grade Aluminium Plant (SGAR) Mempawa Tahap II di Kalimantan Barat akhir tahun ini. . 

Sementara itu, proyek SGAR Mempawah Tahap I resmi menyelesaikan injeksi bauksit pertamanya pada hari ini, Selasa (24 September 2024) dan diharapkan dapat memproduksi aluminium perdana pada akhir tahun 2024. 

CEO MIND ID Handy Prio Santoso mengatakan, pihaknya tidak akan berhenti pada pembangunan smelter aluminium Tahap I saja, namun akan dilanjutkan ke Tahap II.

“Dapat kami umumkan juga bahwa pembukaan hari ini tidak akan berhenti, kami sudah bekerja, kami sedang mempersiapkan, mungkin ada FID lagi di bulan Desember,” kata Handy di sela-sela agenda pembukaan Smelter Grade Alumina Refinery Tahap I. (SGAR) Penyuntikan bauksit perdana di Mempawa, Kalimantan Barat, Selasa (24 September 2024).

Handy juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk mempercepat perizinan yang diperlukan untuk pembangunan pabrik SGAR Mempawah Tahap II.

“Kita sudah rencanakan, Tahap I hanya memakan lahan 100 hektare. “Tapi dari 500 hektare itu, kita sedang mempersiapkan alumina tahap II [SGAR II], dan nanti juga akan ada smelter aluminium berkapasitas 600.000 ton. dikatakan:

Tahap kedua akan meningkatkan kapasitas produksi aluminium SGAR Mempawah menjadi 1 juta ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi SGAR Mempawah Tahap I dan II sebesar 2 juta ton alumina per tahun.

Sedangkan modal yang dikeluarkan untuk proyek SGAR Mempawah Tahap I sebesar $941 juta atau sekitar R14,29 triliun (asumsi kurs $15,191). Berdasarkan catatan Bisnis, investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan SGAR Mempawah Tahap Kedua sebesar $1,7 miliar atau sekitar Rp 25,82 triliun.

Dengan dibangunnya SGAR Mempawah, Handy juga berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan SGAR semakin meluas.

“Tentunya industri hilir seperti otomotif, bahan bangunan juga dapat tumbuh dan berkembang di sini, sehingga kegiatan perekonomian lebih terdistribusi,” kata Handy.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel