Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa produsen minyak mulai mengevakuasi pekerja dari kilang produksi di Teluk Meksiko karena kemungkinan badai besar kedua dalam dua minggu ini akan menghancurkan ladang produksi minyak lepas pantai.

Mengutip Reuters Selasa (24/9/2024), Pusat Badai Nasional AS (NHC) menyebutkan Topan Tropis 9 di dekat ujung barat Kuba diperkirakan akan berkembang menjadi badai pada Rabu dan tidak meningkat dalam 72 jam ke depan. saat bergerak melintasi Teluk Meksiko bagian timur.

Badai tersebut bisa menjadi badai besar ketika mencapai Pantai Teluk bagian timur laut pada hari Kamis, sehingga membawa “risiko gelombang badai yang mengancam jiwa dan angin topan yang merusak” ke Pantai Teluk Utara dan timur laut, kata NHC.

Bersamaan dengan itu, beberapa perusahaan minyak besar yang beroperasi di wilayah tersebut menyatakan telah mulai mengevakuasi pekerja dari fasilitas lepas pantai. Chevron mengatakan pihaknya telah mulai mengevakuasi seluruh personel dan fasilitas persinggahan, termasuk platform Blind Faith dan Petronius, karena potensi terjadinya Tropical Cyclone System 9.

Chevron juga mengatakan pihaknya mengevakuasi pekerja non-esensial dari empat anjungan minyak lainnya di Teluk Meksiko, termasuk Anchor, Big Foot, Jack/St. Malo, dan Tahiti. Meski demikian, perseroan menyatakan produksinya masih pada level normal.

Produsen minyak lain yang beroperasi di Teluk Meksiko, Equinor, mengatakan pihaknya sedang mengevakuasi pekerja non-esensial dari platform Titan miliknya.

Sementara itu, Shell mengatakan pihaknya menghentikan produksi di platform Stones dan membatasi produksi di fasilitas Appomattox sebagai tindakan pencegahan, serta mengevakuasi pekerja yang tidak penting dari aset Mars Corridor miliknya.

Equinor dan Shell mengatakan keputusan tersebut belum mempengaruhi produksi mereka.

Helene adalah badai berikutnya dalam daftar nama badai, dan menurut peramal cuaca swasta AccuWeather, badai tersebut mungkin melanda akhir pekan ini sebagai badai Kategori 3 dan kemungkinan menguat ke Kategori 4.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel