Bisnis.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia siap menerapkan campuran biodiesel dari 40% minyak sawit dan solar (B40) pada 1 Januari 2025.

Menurut dia, penggunaan bahan bakar biodiesel B40 pada tahun depan akan mengurangi impor solar. dan menghemat cadangan devisa Indonesia

“Biodiesel ini menggunakan 54,52 juta kiloliter dan mengurangi impor solar. Penghematan mata uang asing sebesar 404,32 triliun rupiah,” kata Air Lanka pada Green Initiative Conference di Jakarta. Pada Selasa (24/9/2024)

Selain itu, ia mengatakan bahwa dari tahun 2018 hingga 2022, 63 juta kiloliter biodiesel akan didistribusikan, mengurangi gas rumah kaca sebesar 358 juta karbon dioksida.

Perlu diketahui, hingga saat ini Indonesia telah menggunakan 35% bahan bakar biodiesel yang dikenal sebagai B35. Hasilnya, Airlanga mengatakan Indonesia siap menggunakan biodiesel B40 pada tahun 2025.

Ia juga mengatakan hal itu karena pasokan minyak sawit mentah (CPO), yang merupakan bahan baku dasar biodiesel, mencukupi. Oleh karena itu, tidak ada kendala dalam persiapan produksi.

“Biodiesel B40 sudah siap karena saat ini kita pakai B35, tidak ada masalah,” tutupnya.

Namun, dari catatan bisnis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa penerapan biodiesel B40 menghadirkan tantangan.

Enia Listiani Dewi, Direktur Departemen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Baru (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mengungkap beberapa kendala yang menghambat B40, salah satunya adalah terbatasnya pasokan bahan baku atau feedstock dan operasional BBN dalam jangka panjang.

Enya mengatakan, dari 34 perusahaan biofuel yang terdaftar di pemerintah, hanya 23 perusahaan yang beroperasi. Sedangkan sisanya belum beroperasi atau belum beroperasi karena kekurangan bahan baku.

Namun, Enea mengizinkan perusahaan biofuel baru tersebut untuk ikut serta dalam keberhasilan proyek B40.

“Semakin jelas bahwa B40 bisa terjadi dari segala sudut pandang. Sejak masalah teknis infrastruktur dan sebagainya,” ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan stok minimum minyak sawit mentah untuk mendukung proyek biodiesel B40 adalah sekitar 17,57 juta kiloliter. Perhitungan ini didasarkan pada perkiraan kebutuhan solar sebesar 38,04 juta kiloliter pada tahun 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.