Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ketiga mesin metalurgi tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23-24 pada bulan Agustus 2024 merupakan pertanda bahwa BUMN dan swasta sedang bersiap untuk mengurangi migrasi ke Indonesia.

Smelter ketiga yang dimaksud adalah dua smelter tembaga milik PT Amman Mineral Internasional Tbk. di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan PT Freeport Indonesia atau PTFI di Gresik, Jawa Timur. PTFI dikenal sebagai perusahaan yang 51% sahamnya dimiliki Indonesia melalui Holding BUMN MIND ID.

Jokowi kemudian bertolak ke Mempawah, Kalimantan Barat untuk meresmikan injeksi bauksit pertama di PT Borneo Alumina Refinery (SGAR) pada Selasa (24/09/2024).

Erick menjelaskan, keikutsertaan pihak swasta dan perusahaan pemerintah pada ketiga mesin metalurgi tersebut penting untuk memastikan proyek bawah tanah berlangsung di Indonesia. 

“Jadi pasarnya terbuka antara BUMN dan swasta pesaingnya, tapi yang terpenting bagaimana memastikan migrasi ini terjadi di Indonesia,” ujarnya, Selasa di Mempawah, Kalimantan Barat (24/9/). 2024). 

Padahal, saham Freeport Indonesia dimiliki oleh warga negara Indonesia dan asing. Sebesar 51% saham dimiliki oleh Holding BUMN MIND ID dan 49% dimiliki oleh Freeport-McMoran. 

Selanjutnya, PT Borneo Alumina atau BAI dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam. 

Erick mengatakan, pengunduran diri BUMN merupakan sebuah kewajiban, bukan pilihan. Menurutnya, kewajiban ini mendorong pertumbuhan ekonomi negara. 

“Demi kemajuan rakyat kita, ini adalah keinginan pemerintah saat ini dan saya tahu kekuatan pemerintah masa depan juga akan sama,” ujarnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel