Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa PT Great Eastern Life Indonesia (Great Eastern Life) melaporkan peningkatan premi pinjaman asuransi jiwa di tengah peningkatan pinjaman bank. 

Sementara itu, tercatat pada Juli 2024, kredit perbankan meningkat 12,40% year-on-year mencapai Rp7.514,6 triliun. Direktur Bankassurance Great Eastern Life Indonesia Siska mengatakan situasi asuransi jiwa kredit di Great Eastern Life Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat baik hingga Agustus 2024. 

“Hal ini dibarengi dengan peningkatan volume kredit di pasar yang juga semakin meningkat. Jumlah klaim juga meningkat, namun ini merupakan komitmen kami untuk menjamin perlindungan nasabah dalam menghadapi berbagai kesulitan”, Senin. (23/9/2024). 

Per Agustus 2024, pendapatan premi asuransi jiwa kredit Great Eastern Life Indonesia berdasarkan jumlah klaim meningkat sebesar 27 persen year-on-year. Saat ini, porsi pendapatan premi dari premi asuransi jiwa kredit tidak terlalu besar. 

Meski begitu, Siska mengatakan asuransi jiwa kredit merupakan bagian penting dari portofolio perusahaan, mendukung diversifikasi usaha dan berupaya melindungi masyarakat.

Menurut Siska, tujuan utama Great Eastern Life adalah membantu pemerintah mencapai target 90 persen inklusi keuangan pada tahun 2024 dan membantu masyarakat mendapatkan perlindungan saat mengajukan kredit.

Selain itu, seiring dengan pertumbuhan permintaan kredit, lanjutnya, permintaan asuransi jiwa kredit juga memiliki potensi besar hingga akhir tahun 2024.

Great Eastern bertujuan untuk mengembangkan asuransi jiwa kredit seiring dengan pertumbuhan kredit di pasar Indonesia dan telah mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun lalu. 

Untuk mencapai pertumbuhan, Siska mengatakan strategi perseroan adalah terus meningkatkan kerja sama dengan mitra perbankan yang ada serta mengembangkan produk yang lebih relevan dan inovatif. Great Eastern Life saat ini menjalin kerja sama dengan enam bank di Indonesia, termasuk mitra strategis Bank OCBC. 

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan jaringan kemitraan untuk memperluas cakupan kepesertaan di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mencapai angka partisipasi 90 persen pada akhir tahun 2024,” kata Sissa.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel