Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia dan Australia bersaing memperebutkan pasar energi surya di Singapura.

Airlangga menjelaskan, pemerintah telah mengaktifkan industrialisasi panel surya di beberapa wilayah yang dekat dengan Singapura. Faktanya, Singapura setuju untuk mengimpor setengah dari energi surya yang diproduksi Indonesia.

“Kami juga sudah menyiapkan energi hijau berupa energi surya, dimana energi surya yang terdaftar sebesar 4 gigawatt dan Singapura siap menerima 2 gigawatt,” kata Airlangga dalam acara Kumparan Green Initiative di Jakarta Pusat, Selasa. 9/2024).

Namun, lanjutnya, Australia juga sedang mempersiapkan industri panel surya. Ia pun menjelaskan kepada Airlang bahwa Australia bagian utara sangat panas.

Bahkan mereka sedang mempersiapkan siaran dari Australia ke Singapura, ujarnya.

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, pemerintah akan terus mendorong negara lain untuk tidak mengambil alih pasar energi surya. Airlang diingatkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Menurutnya, Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 31,89% melalui upaya sendiri, dan sebesar 43,2% dengan dukungan dana internasional.

“Komitmen NDC [Kontribusi Nasional] Indonesia terbagi dalam lima sektor, yaitu transportasi, disusul limbah, proses industri dan penggunaan produk, pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya,” jelasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel