Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia mengumumkan beberapa sektor yang memiliki potensi bagus dan bisa menjadi pilihan investasi menarik di tengah tren penurunan suku bunga saat ini.

Berdasarkan rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia periode 17-18 September 2024, BI memutuskan menurunkan suku bunga dari 25 basis poin menjadi 6%. Ini merupakan penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022. 

Head of Investment & Insurance Product DBS Indonesia, Djoko Soelistyo mengatakan, sektor perbankan, pertanian, dan kesehatan menjadi sektor yang patut diwaspadai investor.

“Setiap pasar yang potensial, kami selalu bekerja sama dengan manajer investasi. Kenapa kesehatan? Karena kalau dilihat secara historis, kesehatan stabil,” ujarnya di Jakarta, Selasa (24/9/2024). 

Ia menambahkan, sektor teknologi, media, dan komunikasi juga memiliki potensi yang besar.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menilai penurunan suku bunga merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi, mengingat ini adalah awal dari pasar yang akan terus membaik.

“Jadi silakan pilih sektor yang benar-benar mendukung IHSG, misalnya perbankan, pilihlah bank yang besar, khusus bagi investor pemula, kami sarankan 4 atau 5 bank besar,” ujarnya. 

Selain itu, dia menyarankan agar sektor ini menjual sahamnya karena penurunan suku bunga akan mendorong pertumbuhan sosial.

Selain itu, komunikasi dan properti juga masuk dalam daftar kategori produk yang ia usulkan. “Kalau dikaitkan dengan bunga yaitu properti juga bisa menjadi pilihan investasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6% pada rapat direksi (RDG) periode 17-18 September 2024. 

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI, Rabu ( 18/9) /2024). 

Sementara itu, pada pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral memangkas suku bunga deposito menjadi 5,25% dan suku bunga korporasi turun 25 basis poin menjadi 6,75%. 

Perry mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perkiraan rendahnya harga pada tahun 2024 dan 2025, yaitu menjaga pengendalian dalam target 2,5 ± 1%, dan juga mendorong stabilitas nilai tukar rupiah. 

BI terus mengkaji ruang lingkup penurunan suku bunga kebijakan sesuai dengan prakiraan inflasi yang rendah, nilai tukar rupiah yang tetap stabil dan tampak menguat, serta pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA