Bisnis.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada 30 perusahaan yang akan atau sedang dalam proses penawaran umum perdana (IPO) pada 20 September 2024. 

BEI telah mengidentifikasi 11 perusahaan dengan aset besar senilai lebih dari Rp 250 miliar yang sejalan dengan rencana IPO hingga hari ini. 

Selain itu, BEI menyebutkan ada 17 perusahaan dengan kekayaan bersih antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar yang akan IPO.

Per 20 September 2024, terdapat 34 perusahaan yang tercatat di BEI dengan omzet Rp 5,15 miliar. 

Perusahaan yang mengantri IPO sebagian besar berasal dari sektor bahan baku dengan 3 perusahaan, 4 perusahaan Consumer cyclicals, 4 perusahaan energi, dan 6 perusahaan non-cyclicals. 

Sebelumnya, hingga 30 Agustus 2024, BEI mencatat total ada 23 potensi IPO atau penawaran umum perdana (IPO).   

Namun jumlah pipeline IPO yang digelar BEI mengalami penurunan dibandingkan data hingga 9 Agustus 2024 yang berjumlah 28 perusahaan. 

Faktanya, tidak ada pencatatan saham baru atau pencatatan di BEI pada periode 9-30 Agustus 2024.

CEO BEI Iman Rachman memperkirakan praktik IPO baru akan dilanjutkan pada kuartal IV 2024. Iman berpendapat, sebagian besar perusahaan lebih memilih menggunakan dokumen bulan Desember atau Juni. 

“Pengamatan saya kebanyakan orang menggunakan buku Desember atau Juni, jadi di kuartal IV tidak banyak yang IPO,” kata Rachman kepada wartawan di BEI. Rumah, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Kepala Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan berkurangnya jumlah pipeline IPO disebabkan oleh keputusan perseroan yang menunda.   

“Bahkan berdasarkan penelusuran bursa, kami tidak bisa mendukungnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9/2024).  

Nyoman mengatakan, seluruh penyidikan dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan dan tidak ada kaitannya dengan masalah lain. 

Rincian calon penawar dalam pipeline IPO BEI berdasarkan sektor:

• 3 perusahaan dari sektor bahan baku;

• 4 perusahaan dari sektor konsumen siklis;

• 6 perusahaan dari sektor konsumen non-siklikal;

• 4 perusahaan yang bergerak di bidang energi;

• 2 perusahaan dari sektor keuangan;

• 2 perusahaan dari sektor kesehatan;

• 3 perusahaan yang termasuk dalam sektor industri;

• 2 perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur;

• 2 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;

• 1 perusahaan dari sektor teknologi;

• 1 perusahaan dari sektor Transportasi & Logistik 

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA