Bisnis.com, JAKARTA – Berbagai penipuan yang menyasar nasabah bank masih marak terjadi. Salah satu metode penipuan saat ini melibatkan manipulasi psikologis korban untuk mengungkapkan informasi pribadi dan informasi perbankan. Media yang digunakan penjahat untuk berkomunikasi dengan korbannya bermacam-macam, antara lain panggilan telepon, pesan teks, aplikasi chatting, email, media sosial, dan masih banyak lagi.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan meluncurkan kampanye edukasi digital bertajuk “Cara Mencegah dan Mengetahui Penipuan #BilangAjaGak” baru-baru ini.
Acara tersebut merupakan bagian dari kegiatan sosial BRI yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang berbagai metode penipuan perbankan online.
Menurut Agustya Hendy Bernadi, Sekretaris Jenderal BRI, BRI, bank yang menangani berbagai kejahatan perbankan, terus melakukan edukasi kepada nasabahnya melalui berbagai jalur, baik media tradisional maupun media sosial.
“Melalui kampanye ini diharapkan kesadaran dan kewaspadaan meningkat, terutama dalam mendeteksi cara dan teknik penipuan,” ujarnya.
Untuk kampanyenya, perusahaan bekerja sama dengan artis Vidi Ardiano dalam bentuk film pendek dan menghadirkan tiga penipuan yang kerap menyasar korbannya. Dalam lirik lagunya ini, Vidy menyampaikan trik berbeda dan tetap menyasar masyarakat.
Tayangan tersebut juga menceritakan kisah penyanyi (diperankan oleh Vidi Arduyano) yang lagu terbarunya berjudul “Fake Mode”. Dalam jumpa persnya, Vidya mengungkapkan bahwa lagu tersebut merupakan hasil berbagai manipulasi yang ia rangkum dalam liriknya.
Pembayaran hadiah lotere, peretasan kode OTP, undangan pernikahan palsu dalam format file APK semuanya ditampilkan secara menarik dalam video tersebut.
Penyanyi tersebut dengan percaya diri menjelaskan bahwa cara-cara tersebut dapat menipu banyak orang yang belum mengetahui triknya. Faktanya, menghindari penipuan semacam itu mudah hanya dengan #JustSayNo.
Memang mudah untuk mengabaikan nomor tak dikenal yang akan dihadiahi jutaan rupee, atau tidak mempercayai seseorang yang mengaku sebagai teman, namun kita tidak pernah tahu kapan kita mengirimkan undangan pernikahan palsu.
Terkait hal ini, pakar Vidi Arduyano menambahkan bahwa penipu akan terus menemukan kerentanan baru melalui teknologi atau kebiasaan pengguna. Oleh karena itu, kita harus terus melindungi data pribadi dan rekening bank kita.
Kerja sama antara konsumen dan bank diperlukan untuk mengurangi risiko penipuan di masa depan. Penting untuk diingat bahwa metode penipuan bank akan selalu ada dan berkembang. “Apa yang kami ketahui dan apa yang kami ketahui adalah tanda-tanda, kita semua bisa melawan berbagai jenis penipuan.”
Video “Mengenali Penipuan #BilangAjaGak” kini dapat disaksikan di channel YouTube Bank BRI dan channel media sosial resmi BRI lainnya (Instagram: bankbri_id; Facebook: Bank BRI X: bankbri_id, kontak bri, promo_bri).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel