Bisnis.com, JAKARTA – Aksi harga beli emas Antam pun sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) pada September 2024.

Pantauan resmi metalmulia.com, pada Sabtu (21/9/2024), harga beli emas Antam naik Rp10 menjadi Rp1.295.000. Posisi tersebut memecahkan rekor baru setelah mencapai Rp 1.290.000 pada 18 Juli 2024.

Dengan posisi tersebut, aksi harga pembelian kembali emas Antam naik 25,60% year-to-date (ytd) dari Rp 1.027.000 pada 2 Januari 2024.

Perlu diketahui, harga pembelian kembali emas batangan Antam LM mengikuti tren harga nasional. Menurut PMK no. 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan dengan nilai nominal lebih dari Rp 10 juta di Antam akan dikenakan PPh 22 bagi 1,5% pemegang NPWP dan 3% bagi non pemegang NPWP). Namun untuk pembelian retur, akan langsung dipotong PPh 22 dari total biaya pembelian. 

Transaksi pembelian kembali emas adalah penjualan emas baik dalam bentuk logam mulia, batangan, maupun perhiasan. Biasanya harganya lebih rendah dari harga jual saat itu. 

Namun membeli emas bisa menguntungkan jika terdapat selisih yang besar antara harga jual dan harga kembalinya.

Berdasarkan catatan pelaku usaha, harga 1 gram Antam dipatok Rp 1.129.000 pada 2 Januari 2024. Artinya, untung Rp 161.000 mulai Selasa (16.07.2024).

Goldman Sachs mengatakan dalam penelitian awal Agustus 2024 bahwa posisi beli emas kini menyediakan portofolio lindung nilai terbesar dari semua produk.

Namun, Goldman memperkirakan harga emas akan naik menjadi $2.700 per troy ounce pada tahun 2025. Logam mulia dipandang sebagai lindung nilai terhadap guncangan geopolitik seperti perang, tarif perdagangan, dan ketakutan terhadap utang negara AS.

Sebagai informasi, harga spot emas naik menjadi $2.600 per troy ounce pasca keputusan penurunan suku bunga.

Pada saat yang sama, bank sentral Amerika Serikat (AS) (Fed) memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% – 5% pada minggu ketiga September 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel