Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur dan CEO PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Muhammad Hanugroho mengatakan, langkah integrasi yang dilakukan perseroan dengan PT Khutama Karya (Persero) merupakan upaya penyelamatan Waskita selanjutnya. 

Hanugroho alias Oho mengatakan Hutama Karya selaku pemegang saham telah melakukan uji tuntas terhadap rencana integrasi yang digagas BUMNYA. Konsultan independen dilibatkan dalam peninjauan Waskita.

Dia menjelaskan, meskipun uji tuntas dipertimbangkan dari semua sudut, tujuannya adalah untuk menyelamatkan situasi Waskeeta. Dengan hadirnya Khutama Karya, Oho menilai proses restrukturisasi Lembaga Penyiaran Negara Karya berkode WSKT akan berjalan cepat.

Jadi kesehatannya pasti lebih cepat dan pemulihannya lebih cepat lagi, ujarnya saat diwawancara, Jumat (20/9/2024).

Saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu, Executive Vice President Corporate Secretary Hutama Karya Ajib Al Hakim mengatakan perseroan menunggu kebijakan resmi dari BUMNYA untuk melanjutkan proses integrasi.

Meski demikian, kata Ajib, Hutama Karya berkomitmen mematuhi arahan BUMNYA terkait proses integrasi antara perseroan dan Waskita.

Ia mengatakan, perseroan telah membahas secara intensif proses merger dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung persiapan tersebut.

“Kami terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam proses ini dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya kepada Bisnis, Senin malam (9/9/2024).

Sebelumnya, Wakil Menteri BUM Karthika Virjoatmodjo mengungkapkan kebijakan integrasi antara Khutama Karya dan Waskita sudah diterapkan. Namun, belum jelas kapan kerangka undang-undang ini akan diberlakukan.

“Yang pasti Waskita sudah bergabung dengan HK [Hutama Karya]. Beberapa waktu lalu dia mengatakan kepada awak media di Jakarta bahwa ‘PP sedang dalam proses’.

BUMNYA akan menggabungkan total 7 Karya BUMN menjadi 3 grup. Mereka adalah Khutama Karya, Vaskita, PT Adhi Karya (Persero) Tb., PT PP (Persero) Tb., PT Vijaya Karya (Persero) Tb., PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Rencananya, Vaskita Karya akan merger dengan Hutama Karya, sedangkan Adhi Karya akan menjadi induk holding Brantas dan Nindya Karya. Langkah selanjutnya Kementerian BUMN akan menggabungkan PTPP dengan Vijaya Karya.

_______

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA