Bisnis.com, JAKARTA – PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (DURMU) mengumumkan tetap melanjutkan strategi investasi meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 6%.

Viratama, Manajer Riset Ekuitas dan Strategi UL MSIG Life, menjelaskan perseroan terus mengalokasikan sebagian besar dana investasinya ke obligasi pemerintah.

“Kami masih memilih obligasi pemerintah, disusul instrumen lain seperti obligasi korporasi, reksa dana, saham, dan obligasi,” kata Wiratama kepada Bisnis, Kamis (19/09/2024).

Ke depannya, MSIG Life akan terus menyesuaikan strategi investasinya dengan kondisi pasar. Menurut Viratama, perseroan akan mengatur durasi investasi, kurva imbal hasil, dan kelas aset lainnya untuk mengurangi risiko volatilitas akibat dinamika makroekonomi global.

Salah satu dampak dari penurunan suku bunga The Fed dan The Fed adalah turunnya imbal hasil Treasury 10-tahun yang turun menjadi 6,5% pada September 2024. “Penurunan pendapatan ini juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan,” ujarnya. dikatakan .

Berdasarkan laporan keuangan bulanan rutin MSIG Life pada Agustus 2024, total investasi perseroan mencapai Rp 12,45 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi terbesarnya adalah pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp6,04 triliun, disusul instrumen ekuitas Rp2,27 triliun, obligasi korporasi Rp2,02 triliun, dan deposito berjangka Rp1,08 triliun.

Selain itu, MSIG Life menginvestasikan Rp937 miliar di reksa dana, Rp100 miliar di medium-term note (MTN), dan Rp260 miliar di investasi langsung.

Perseroan bertujuan untuk terus memantau dan menyesuaikan strategi investasinya untuk mengoptimalkan hasil dalam menghadapi perubahan kondisi perekonomian.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel