Bisnis.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meningkatkan penyaluran kredit ke sektor stabil (sustainable financing) menjadi Rp 793,6 triliun pada semester I-2024. Jumlah tersebut setara dengan 65,2% dari total pembiayaan dan investasi obligasi korporasi yang dilakukan BRI.

Manajer Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto menjelaskan dalam penyaluran kredit, BRI memastikan seluruh portofolio investasi dan pinjaman mematuhi standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/9/2024), ia mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah mengidentifikasi kredit sektor hijau sesuai dengan jenis kegiatan usaha ramah lingkungan.

Langkah ini mengikuti peraturan Organisasi Jasa Keuangan (POJK) No. 51/2017 tentang Tata Cara Keuangan Berkelanjutan dan POJK No. 60/2017 tentang Penerbitan Green Bond.

BRI fokus pada penyaluran kredit kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB), penyaluran penyaluran kredit ke bidang sosial sebesar Rp699,8 triliun, sedangkan penyaluran kredit ke KUBL sebesar Rp89,8 triliun.

Kredit KUBL mencakup pengelolaan sumber daya alam, pemanfaatan lahan hayati dan lingkungan sebesar Rp60,83 triliun, transportasi hijau sebesar Rp11,47 triliun, transportasi ramah lingkungan sebesar Rp6,48 triliun, dan sektor lainnya sebesar KUBL sebesar Rp11.000 miliar.

Dalam proses penyaluran kredit, BRI menggunakan Loan Portfolio Guidelines (LPG) yang memuat checklist terkait aspek ESG. Aspek ini juga diterapkan dalam proses KYC untuk menilai permasalahan lingkungan, sosial, hukum atau litigasi bagi calon debitur.

“BRI menerapkan pendekatan komprehensif terhadap penilaian risiko LST, mulai dari mengidentifikasi area berisiko tinggi hingga menerapkan standar peraturan untuk memitigasi dampak negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan,” tambah Solichin.

Beberapa inisiatif BRI dalam menilai risiko LST mencakup kebijakan pra-penyaringan LPG dan kebijakan sub-pinjaman yang membantu memastikan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel