Bisnis.com, JAKARTA – Konflik internal yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menimbulkan kekhawatiran di kalangan serikat pekerja. 

Ketua Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban, mengaku khawatir perselisihan tersebut dapat mempengaruhi negosiasi upah minimum yang biasanya ditetapkan paling lambat November setiap tahunnya.

“Ada kekhawatiran mengenai kekacauan ini. “Jika permasalahan ini terus berlanjut, pengusaha akan kehilangan fokus jika membicarakan kenaikan gaji,” kata Elly dalam Bisnis, Kamis (19/9/2024).

Meski selama ini mitra serikat pekerja berada di lingkungan tripartit Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan pemerintah, Elly mengatakan Kadin adalah pemilik sebenarnya perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, selain menilai upah minimum sektoral (UMP) pada tahun 2025 tidak akan terlalu baik, Elly juga khawatir perselisihan ini dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional, termasuk pada sektor ketenagakerjaan dan investasi.

Di sisi lain, para pekerja saat ini sedang mengalami keresahan. Faktanya, kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin sering terjadi di Tanah Air, terutama di sektor sandang dan beberapa industri perhotelan.

“Ini belum berakhir. “Jangan sampai masalah Kadin berdampak pada dunia usaha dan lapangan kerja, seperti PHK,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Kadin menghadapi permasalahan dualisme kepemimpinan setelah digelarnya Munas pengganti tahun 2024. Anindya Bakrie yang terpilih berdasarkan rekomendasi Ketua Kadin periode 2024-2029.

Konflik kedua kubu semakin memanas. Kubu Arsjad bahkan menggugat karena pengangkatan Anindya Bakrie sebagai Ketua Kadin periode 2024-2029 tidak sah di mata hukum. Faktanya, Munas yang digelar pada Sabtu (14/9/2024) dinilai melanggar Anggaran Dasar (AD/ART).

“Kemudian kami akan mengambil tindakan hukum untuk menjaga integritas organisasi dan melaksanakan peraturan hukum terkait,” kata Arsjad dalam konferensi pers di JS Luwansa, Minggu (15/9/2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel