Bisnis.com, JAKARTA – Emiten real estate Grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I 2024 karena peningkatan penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan final bulan Juni yang dipublikasikan Rabu (18/09/2024), LPCK mencatatkan penjualan sebesar Rp690,82 miliar atau meningkat year-on-year sebesar 19,62%.

Kinerja tersebut disumbang oleh sektor penjualan rumah dan apartemen yang mencapai Rp 267,13 miliar atau meningkat 4,07% dibandingkan tahun ini. Sedangkan pendapatan pengelolaan kota mencapai Rp207 miliar atau meningkat 7,89% secara tahunan.

Selain itu, penjualan lahan industri menyumbang Rp156,81 miliar, penjualan lahan komersial dan department store mencapai Rp26,97 miliar, dan pendapatan sewa mencapai Rp32,88 miliar.

Dilatarbelakangi peningkatan pendapatan, biaya pokok LPCK juga meningkat sebesar 24,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 14,3 miliar euro. Hasilnya, perseroan meraih laba kotor sebesar Rp 263,68 miliar, meningkat 2,89% year-on-year.

Namun setelah memperhitungkan pendapatan dan biaya lain-lain, LPCK melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada induk perusahaan sebesar 71,12 miliar. IDR, mewakili penurunan tahun ke tahun sebesar 3,05%. EPS juga direvisi dari Rp 27 menjadi Rp 25 per saham.

Dari sisi neraca keuangan, LPCK mencatatkan total aset sebesar Rp 9,79 triliun pada akhir Juni 2024 atau naik 1,13% year-on-year (YtD). Liabilitas juga meningkat 1,86% YtD menjadi Rp 2,94 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 0,81% YtD menjadi Rp 6,84 triliun.

Arus kas perseroan pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp179,76 miliar, turun 23,76% secara year-on-year dari posisi sebelumnya sebesar Rp235,79 miliar.

Dari dasar pasar saham, saham LPCK diperdagangkan pada harga Rp 750 per saham pada Rabu (18/09/2024) pukul 14:11 WIB. Dana abadi ini mencerminkan penurunan sebesar 6,25% YtD namun menguat sebesar 38,89% selama 3 bulan terakhir.

__________

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel