Bisnis.com, Jakarta – Sebagian besar bank digital mencatatkan kinerja keuangan konsolidasi pada tujuh bulan pertama tahun 2024 terkait peningkatan pendapatan. Berikut daftar 7 bank teratas di Indonesia berdasarkan pendapatan. Mulai Juli 2024

Berdasarkan laporan keuangan bulanan, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dimiliki oleh Chirul Tanjung Mega Corpora pada tahun 2010. Perusahaan ini telah menghasilkan $230,84 miliar sejak bulan Juli. Digital.

CEO Allo Bank Indra Utoy mengatakan bisnis inti Allo Bank akan kuat dan optimis dengan kinerja partai tahun ini. Sebagai bank umum berbasis digital, Allo Bank telah menerapkan beberapa pengembangan teknologi informasi.

Indra mengatakan hal ini untuk mendukung strategi pengembangan produk, layanan, dan keterlibatan/pengalaman pelanggan (biaya optimal). Baru-baru ini BBHI mengumumkan selesainya pembangunan data center sebagai tulang punggung infrastruktur TI barunya, selain pengembangan TI lainnya.   

Selain itu, bank terus memantau kerentanan kejahatan dunia maya yang dapat mempengaruhi pendapatan dan reputasi bank dengan secara intensif meningkatkan sistem keamanan digitalnya.  

Pihaknya berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan layanan dan memperkuat perlindungan data pelanggan.  

“Kedepannya, kami akan terus meningkatkan value proposition dalam operasional kami,” ujarnya.

Kemudian di posisi kedua, PT Bank Cbank Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp202,44 miliar, meningkat 53,06% dibandingkan sebelumnya Rp132,26 miliar.

Kemudian yang berpenghasilan terbesar ketiga adalah PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) melaporkan pendapatan sebesar Rp 114,53 miliar pada Juli 2024, meningkat 3,02% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan mencapai Rp 111,17 miliar pada Juli 2023. 

Bank Amar digantikan oleh bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yakni Hibank meraup keuntungan Rp 79,22 miliar pada tujuh bulan pertama tahun 2024. 

Selain itu, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menduduki peringkat kelima dengan pendapatan Rp 61,62 miliar pada Juli 2024, meningkat 42,61 persen dari sebelumnya Rp 43,21 miliar pada Juli 2023.  

  Nasabah melakukan transaksi di depan logo PT Bank Jago Tbk. Di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Kerja / Abdurakhman

Pemain lainnya yakni Bank Digital BCA alias Biru melaporkan pendapatan Rp 51,02 miliar pada Juli 2024, meningkat 589,23 persen dibandingkan tahun lalu Rp 7,4 miliar. Perkembangan ini akan mendongkrak top line Blue Bank Group.

Sementara itu, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC terus mencatatkan perbaikan kinerja dengan rugi bersih Bank Neo yang terus mengecil menjadi Rp 2,27 miliar pada Juli 2024. 

Aditya Windarvo, Direktur Bisnis Neo Commercial Bank saat itu, mengatakan BNC akan terus mengembangkan penyaluran kreditnya, salah satunya dengan meningkatkan pinjaman langsung melalui program NeoBank.   

“Alokasinya dilakukan dengan memilih kualitas kredit yang risikonya terkendali dengan baik.”

Sementara itu, Niko Demus, Asisten Direktur Riset dan Investasi, Pilarmas Investindo Securitas Maximilianos, menilai kerja sama dengan ekosistem digital lainnya penting untuk memberikan hasil lebih kepada pengguna ekosistem perbankan digital. 

Ia mengatakan, kepercayaan masyarakat terhadap perbankan digital sudah mulai pulih dan hal ini mendorong penetrasi dan pertumbuhan layanan perbankan digital.    

“Apalagi dengan beragam fasilitas yang ditawarkan. “Tapi semuanya kembali lagi ke bisnis. Tanpa ekosistem yang kuat, saya merasa sia-sia,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel