Bisnis.com, Jakarta – Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia (LPEM UI) menyatakan permintaan tenaga kerja di tiga sektor: kesehatan, teknologi informasi, dan logistik mengalami peningkatan di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Nia Gurnia Sholiha, Peneliti LPEM FEB UI, mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan (Khemenekar) yang mengungkapkan bahwa permintaan tenaga kerja di sektor TI akan meningkat sebesar 15% sepanjang tahun 2023.

“Hal ini bertepatan dengan percepatan transformasi digital di industri,” kata Nia dalam paparan pasar tenaga kerja dikutip, Minggu (15/9/2024).

Selain sektor IT, permintaan tenaga kerja di sektor kesehatan, khususnya terkait layanan telehealth (telemedis), meningkat sebesar 12% pada tahun yang sama.

Begitu pula dengan sektor logistik yang juga tumbuh sebesar 18% karena meningkatnya aktivitas e-commerce dan distribusi selama dan pasca pandemi Covid-19.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia sebesar 5,35%, yaitu 5,86% pada Agustus 2022 dan 6,49% pada Agustus 2021.

Namun angka tersebut kemungkinan akan turun menjadi 5,25% pada Februari 2024, menandakan pasar tenaga kerja terus pulih.

Meski demikian, Nia mengatakan dampak PHK masih berdampak pada banyak sektor. Terutama industri yang sangat bergantung pada ekspor. Dan mereka mengalami tekanan dari perubahan perekonomian global.

“Hal ini terutama terlihat di kawasan industri utama seperti Jawa Barat, DKI, Jakarta, dan Banten yang mencatat jumlah PHK yang relatif tinggi pada tahun 2023 dan awal tahun 2024,” ujarnya.

Sementara itu, data Kementerian Tenaga Kerja mencatat setidaknya ada 237.080 PHK sepanjang Januari hingga Oktober 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan yang stabil dari waktu ke waktu. Jika dicermati, misalnya pada Oktober 2023 saja, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 45.576 orang, lebih banyak dibandingkan awal tahun.

Selain itu, pada semester I 2024 tercatat sebanyak 32.064 pekerja terkena PHK, meningkat 21,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan ini terjadi di berbagai provinsi. Jumlah PHK tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 7.469 orang, Banten sebanyak 6.135 orang, dan Jawa Barat sebanyak 5.155 orang.

Sementara itu, sektor manufaktur, teknologi, serta perbankan dan jasa keuangan termasuk sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan PHK.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.