Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terdampak dengan persoalan upaya penyelenggaraan Rapat Khusus Nasional (Munaslub). Salah satu agendanya adalah keputusan pergantian Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.

Berdasarkan catatan Bisnis, Sabtu (14/9/2024), diputuskan Rapat Umum akan digelar hari ini pukul 13.00 WIB, setelah disepakati melalui Rapat Umum anggota Kadin sehari sebelumnya.

Konvensi yang digelar di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta ini digelar secara terbatas dan tertutup. Namun Bisnis yang hadir saat itu mendengar pembahasan konvensi tersebut dari luar ruangan.

“Majelis Nasional dijadwalkan besok, Sabtu, 14 September 2024, dilaksanakan di Hotel St Regis, pukul 13.00,” kata tuan rumah Anggota Kadin, dilansir Bisnis, Jumat (13/13). . 9/). 2024) pada sore hari.

Ada Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Benny Soetrisno, Sekretaris Dewan Pertimbangan Kadin Nita Yudi, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo.

“Inilah kekuatan kita,” ujar pembawa acara usai menelpon para peserta konvensi.

Namun Kadin pusat membantah adanya peristiwa tersebut. Wakil Ketua (WKU) Kamar Dagang dan Industri Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan konvensi yang digelar di Ritz Carlton Mega Kuningan merupakan pertemuan ilegal.

“Masyarakat Nasional tidak ada. Itu dilantik dan tidak sesuai dengan UU Kadin dan Perpres Nomor 18 Tahun 2022, serta aturan organisasi,” kata Yukki dalam Bisnis, Jumat sebelumnya (13/9/2024 ).

Ia mengatakan, kelompoknya akan menindak tegas pihak-pihak yang dinilai melanggar aturan organisasi. 

Sejarah Kadin

Sebagai organisasi atau organisasi yang membawahi dunia usaha di tanah air, Kadin didirikan sejak 24 September 1968. Saat itu Kadin bernama Kamar Dagang dan Kerajinan Hindia Belanda (Kamers van Kophandel en Nijverheid in Nederlandsch Indie ) yang diberlakukan dengan dikeluarkannya perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Ketua Kadin Indonesia yang pertama adalah Brigjen TNI (Purn) Usman Ismail yang menjabat pada tahun 1968-1972. Kadin didirikan sebagai wadah bagi para pelaku usaha dan industri untuk berkoordinasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak lain untuk mendukung perekonomian dan bisnis di Indonesia.

Pada awal berdirinya, Kadin didirikan dengan tujuan utama memfasilitasi para pelaku usaha dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemerintah serta memperjuangkan keberhasilan dunia usaha. Organisasi ini juga berperan dalam meningkatkan investasi dan bisnis di Indonesia.

Kadin mengalami berbagai perubahan struktur dan fokus sesuai dengan sistem politik dan ekonomi di Indonesia. Awalnya Kadin fokus pada usaha besar dan menengah, namun seiring berjalannya waktu juga mulai menaruh perhatian pada usaha kecil dan menengah (UKM).

Pada masa Reformasi tahun 1998, Kadin mengalami perubahan besar dalam struktur dan kepemimpinan untuk beradaptasi dengan perubahan politik dan ekonomi di Indonesia. Saat itu Kadin dipimpin oleh Aburizal Bakrie (1993-1998 & 1998-2003).

Kadin periode sekarang dipimpin oleh Arsjad Rasjid yang terpilih pada tahun 2021 dan berakhir pada tahun 2026. Penetapan kepengurusan Kadin Pusat periode ini dikukuhkan melalui Munas pada 1 Juli 2021.

Arsjad juga dikenal sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. (INDY), sebuah perusahaan integrasi energi. Saat dilantik menjadi Ketua Umum Kadin, Arsjad berkomitmen menjadikan Kadin sebagai wadah terbaik bagi pengusaha kecil, menengah, dan besar.

Ia menilai seluruh elemen yang hadir bisa bersinergi dan bersinergi, khususnya dalam menghadapi penyakit Covid-19. Kadin akan terus memperkuat kemitraan dan kerja sama dengan pemerintah dalam upaya pemulihan perekonomian negara.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel