Bisnis.com, Jakarta – Mayoritas penambang emas mencatatkan kenaikan pada perdagangan dan harga saham pada pembukaan perdagangan seiring menguatnya harga emas hari ini. 

Melansir Reuters, Jumat (13/9/2024), harga emas di pasaran naik 1,85% menjadi $2.558 per troy ounce. Sementara itu, harga emas AS naik 1,79 persen menjadi $2,557 per troy ounce.

Harga emas mencapai rekor tertinggi di tengah ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan setelah data AS mengkonfirmasi perlambatan ekonomi. 

“Kami sedang menuju ke lingkungan suku bunga yang lebih rendah, yang membuat emas lebih menarik,” kata Alex Ibkarian, chief operating officer Alliance Gold.

Berdasarkan data perdagangan RTI, pergerakan saham-saham emiten emas tidak terlalu terpengaruh oleh sentimen harga emas spot. 

Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini Jumat (13/9/2024), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bumi Resources Minerals Tbk J Resources Asia Pacific (PSAB), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Amman Mineral Internasional Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki kegiatan berbeda. 

Saham UNTR naik 0,09% ke Rp 26.375, BRMS naik 1,9% ke Rp 161, PSAB naik 1,48% ke Rp 274, dan ARCI naik 2,11% ke Rp 290 per saham. 

Di tempat lain, saham AMMN ditutup menguat 1,2% ke Rp10.325, MDKA turun tipis 0,43% ke Rp2.290, dan ANTM flat di Rp1.345 per saham.

Hendrico Gani, analis investasi Stockbite, mengatakan kenaikan harga emas akan menjadi dorongan positif bagi pemasok emas. 

Hendrico beralasan stimulus harga komoditas akan meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan margin keuntungan perseroan. 

“Kenaikan harga emas menjadi insentif positif bagi produsen emas seperti BRMS, PSAB, MDKA, ANTM dan ARCI,” kata Hendrico dalam komentar Stockbit, Jumat (13/9/2024). 

Analis RHB Securitas Indonesia Mohamed Wafi mengatakan saham ANTM berpotensi pulih. Pihaknya merekomendasikan target beli Rp1.340 per saham dan target jual Rp1.430 per saham hingga Rp1.525 per saham. 

“Aneka Tambang pulih dan menembus resistensi garis MA5 disertai dengan suara,” kata Wafi dalam catatan riset, Jumat (13/9/2024). 

Sementara Wafi merekomendasikan harga beli MDKA sekitar 2.280 per saham, dengan target jual Rp 2.360 per saham hingga Rp 2.480 per saham. Kerugian MDKA mengecil menjadi Rp 2.250 per saham. 

Rentang pergerakan IHSG saat ini berada pada kisaran 7.700 hingga 7.900, ujarnya.

—-

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan The Watch Channel