Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada tahun 2024 dengan meningkatkan belanja masyarakat dan memberikan serangkaian insentif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aylangga Hartarto mengatakan pemerintah akan memastikan kebijakan yang berdampak langsung kepada masyarakat, seperti pajak pertambahan nilai (PPN DTP).

“Yang terakhir bisa kita tingkatkan adalah belanja pemerintah, kalau bisa ditingkatkan lebih baik biasanya 95%,” ujarnya (13/09/2024).

Sejauh ini, Airlangga menegaskan perekonomian Indonesia relatif aman di atas 5% dan inflasi yang relatif rendah. Dengan demikian, inflasi inti tetap tinggi dan inflasi variabel pangan atau variabel harga cenderung menurun.

Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11% year-on-year atau year-on-year. Sementara perekonomian Indonesia tumbuh lebih lambat sebesar 5,05% pada triwulan II tahun 2024. 

Secara tahun berjalan atau year-to-date (ytd), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,08%, masih di bawah target akhir tahun sebesar 5,2%. 

Pemerintah berencana menggalakkan insentif PPN DTP untuk sektor otomotif. Selain itu, diumumkan bahwa PPN DTP 100% untuk real estat akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. 

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan kebijakan yang sebelumnya habis masa berlakunya pada Juni 2024 itu akan resmi diperpanjang melalui Keputusan Menteri Keuangan (PMK) yang baru.

Aturan PPN DTP [sektor real estat] akan keluar dalam satu atau dua hari, kata Justinus dalam jumpa media, Rabu (9/11/2024). 

FYI, promo PPN DTP sebenarnya sudah dimulai sejak November 2023 dan berakhir di akhir Juni 2024, sedangkan rencana Juli hingga Desember 2024 hanya memberikan PPN DTP 50%. 

Namun dengan adanya revisi PMK no. 7/2024, pemberian insentif PPN DTP 100% untuk sektor real estate diperpanjang hingga Desember 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel