Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Media (Kemenkominfo) menyatakan terus menyelidiki dugaan penyalahgunaan yang dilakukan platform perdagangan mata uang kripto terbesar di Indonesia, Indodax.
Namun Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabunindaya Revata Kranti mengatakan peristiwa pencurian di Indodocs merupakan bagian dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pada acara Ngopi Bersama Kementerian Kominfo, Prabu mengatakan, Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Prabu mengaku Kementerian Kominfo hanya mendapat informasi dari laporan kasus penipuan Indox. “Kami sudah diberitahu ya, tapi kami tidak perlu menghubungi BSSN tentang peretasan itu,” imbuhnya.
Menurut riset bisnis, halaman resmi Indodax dapat ditemukan kembali. Di halaman tersebut, Anda dapat melihat lebih dari 200 cryptocurrency terdaftar dan 6,9 juta anggota dengan penyedia layanan jual beli Bitcoin.
Disebutkan juga bahwa Indodox terdaftar dan diatur oleh Badan Pengatur Produk Komersial (BAPPETI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sebelumnya, CEO IndoDax Oscar Darmawan melalui postingan di akun Instagram resminya @oscardarmawan pada Jumat (13/9/2024) mengatakan IndoDax telah melakukan penyelidikan keamanan.
Dalam siarannya, Oscar mengatakan Indodocs akan menginformasikan kepada lembaga tersebut mengenai penyelidikan tersebut.
“IndoDax saat ini ingin dapat menghadirkan kembali sistemnya secara online, sehingga dapat berfungsi tanpa adanya kendala keamanan,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan forensik keamanan siber sedang dilakukan di seluruh toko, aplikasi, dan server Indodex bersama beberapa peneliti forensik keamanan siber eksternal.
Namun, ia menegaskan dana anggota dan aset kripto aman seperti yang disampaikan sebelumnya. Sementara dalam waktu dekat, perseroan akan mengeluarkan pemberitahuan terkait perubahan saldo keanggotaan.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan menerbitkan bukti penukaran dengan Indodax sehingga member bisa menerima 100% aset kripto Indodax berdasarkan saldo member,” ujarnya.
(Rabu, 11/9/2024) Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kepala Bappebti Kasan mengatakan, pihaknya sudah memastikan mendapat laporan bisa menyiapkan properti. Pelaku perdagangan fisik (CPFAK) yaitu PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) diduga melakukan peretasan sistem perdagangan aset kripto.
Bappevetti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodocs, tetap tenang dan tidak panik. Kasan bercerita, dirinya bekerja di Bappebati Indodocs.
“Kami juga telah menelepon Indodax untuk meminta klarifikasi mengenai hal tersebut. Saat ini Indox sedang dalam proses penyelidikan dugaan serangan sistem, kata Kasan.
Kasan mengatakan Indodax sedang mengembangkan sistem yang komprehensif untuk memastikan semua sistem bekerja secara efektif.
Sebelumnya, akun media sosial X (sebelumnya Twitter) yang memiliki akun real-time alert dari website cyver @CyversAlerts melaporkan produk mencurigakan di website Indodax.
Akun tersebut juga menyebutkan alamat mencurigakan untuk penukaran koin di Indodex dengan Bitcoin Ether.
“Sistem kami telah mendeteksi beberapa aktivitas mencurigakan yang melibatkan dompet [Indodax] Anda di berbagai saluran. Alamat mencurigakan saat ini memiliki $14,4 juta dan menukarkan token dengan Ether,” tulis @CyversAlerts pada Rabu (11/9/2024).
Selain itu, akun @CyversAlerts mengungkapkan total kerugian sebesar US$18,2 juta. Ia menambahkan: “Kami telah melihat lebih dari 150 transaksi dan kerugian sebesar USD 18,2 juta, @indodax harap mengambil tindakan.”
Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan channel WA