Bisnis.com, Jakarta – Hormon merupakan zat pengatur penting yang mengontrol berbagai fungsi tubuh kita, termasuk metabolisme, mood, dan kesehatan kulit.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi tubuh dan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kulit.

Ketika faktor-faktor seperti pubertas, menstruasi, kehamilan, kondisi medis, pilihan gaya hidup, atau pengaruh lingkungan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, berbagai masalah kulit dapat terjadi, seperti jerawat pada orang dewasa, pertumbuhan rambut berlebihan (hirsutisme), hiperpigmentasi, dan perubahan warna kulit. . . Elastisitas kulit dan produksi sebum. Meskipun jerawat umumnya dikaitkan dengan masa pubertas, banyak orang dewasa terus berjuang melawan jerawat dan masalah kulit lainnya akibat fluktuasi hormonal. Memahami bagaimana hormon memengaruhi kulit dapat membantu mengatasi masalah ini secara efektif.

Menurut Times of India, ketidakseimbangan hormon dapat berdampak serius pada kesehatan kulit, menyebabkan jerawat pada orang dewasa, hiperpigmentasi, dan masalah lainnya.

Namun, dengan mempraktikkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidur cukup, pola makan seimbang, dan manajemen stres, Anda dapat membantu mengatur hormon dan menghasilkan kulit yang lebih bersih dan sehat.

Dengan menemui dokter kulit, melakukan perubahan gaya hidup, dan mempertimbangkan terapi hormon jika perlu, seseorang dapat meningkatkan kesehatan kulit dan mendapatkan kembali kepercayaan diri. Berbagai macam hormon berperan penting dalam kesehatan kulit, antara lain: 1. Androgen

Hormon seks pria hadir pada pria dan wanita dan merangsang kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan minyak. Androgen berlebih dapat menyebabkan peningkatan minyak, pori-pori tersumbat, dan jerawat. 2. Estrogen

Hormon seks wanita ini membantu menyeimbangkan androgen. Selama kehamilan atau saat mengonsumsi pil KB, kadar estrogen meningkat, yang seringkali memperburuk jerawat. Namun, fluktuasi hormonal saat menstruasi atau menopause bisa memicu timbulnya jerawat. 3. Kortisol

Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, mengganggu fungsi pelindung kulit sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan. Stres kronis dapat memperburuk jerawat. Dampak ketidakseimbangan hormonal pada kulit 1. Jerawat dewasa

Jerawat remaja biasanya disebabkan oleh kelebihan sebum pada masa remaja, sedangkan jerawat dewasa sering dipicu oleh fluktuasi hormonal.

Misalnya saat menstruasi atau hamil, androgen (hormon pria) tubuh meningkat sehingga meningkatkan produksi minyak dan menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan munculnya jerawat.

Jerawat orang dewasa, meskipun biasanya tidak separah jerawat remaja, bisa membuat frustasi dan menuntut emosi. Ketidakseimbangan hormon adalah penyebab umum, dan faktor-faktor seperti kehamilan, menopause, dan pengobatan tertentu dapat mengganggu kadar hormon dan menyebabkan jerawat. 2. Hirsutisme

Pakar perawatan kulit dan kecantikan Pawan Yudi Khatri mengatakan, “Karena peningkatan kadar androgen, wanita mungkin mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di wajah, dagu, atau bagian tubuh lainnya. Hiperpigmentasi sangat umum terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium (PCOS).

Perubahan hormonal dapat menyebabkan peningkatan produksi melanin sehingga menimbulkan bintik hitam pada kulit yang disebut hiperpigmentasi. Kondisi seperti melasma, yang menyebabkan bercak coklat atau abu-abu kecokelatan di wajah, sering kali dipicu oleh kehamilan atau penggunaan pil KB. 4. Rosasea

Kondisi kulit kronis ini ditandai dengan kemerahan, kemerahan, dan pembuluh darah terlihat, serta dapat diperburuk oleh fluktuasi hormonal. 5. Hiperpigmentasi

Flek hitam pada kulit bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, seperti saat hamil atau menopause. 6. Kulit kering

Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi penghalang kelembapan kulit sehingga menyebabkan kekeringan, gatal, dan sensitivitas. 7. Elastisitas kulit

Estrogen berperan penting dalam menjaga ketebalan dan elastisitas kulit. Ketika kadar estrogen turun, terutama setelah menopause, kulit menjadi lebih tipis dan lebih rentan terhadap kerutan dan kendur. 8. Produksi sebum

Hormon juga mengatur produksi sebum, minyak yang menjaga kelembapan kulit. Kadar hormon yang tidak seimbang dapat meningkatkan atau menurunkan produksi sebum sehingga menyebabkan masalah kulit berminyak atau kering. Bagaimana cara mengatasi jerawat hormonal?

Meskipun tidak ada solusi yang bisa diterapkan untuk semua orang, strategi berikut dapat membantu mengatasi jerawat hormonal: Temui dokter kulit: Dokter kulit dapat mengevaluasi kondisi Anda dan merekomendasikan perawatan yang tepat, seperti obat topikal, antibiotik oral, atau terapi hormon. Perubahan gaya hidup: Pola makan: Meskipun hubungan antara pola makan dan jerawat masih kontroversial, mengurangi asupan makanan manis dan olahan dapat membantu. Manajemen stres: Teknik seperti meditasi atau yoga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan kulit. Tidur: Tidur yang cukup (7-9 jam per malam) sangat penting untuk kesehatan kulit secara keseluruhan. Terapi hormon: Dalam beberapa kasus, terapi hormonal (seperti pil KB atau antiandrogen) mungkin disarankan untuk mengatur kadar hormon dan mengobati jerawat. Kelola Kesehatan Kulit dengan Perubahan Gaya Hidup Cara Mengatasi Ketidakseimbangan Hormon 1. Berolahraga secara teratur

Berolahraga setidaknya satu jam sehari dapat membantu mengatur hormon dengan mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan mood Anda. Sirkulasi yang lebih baik akibat olahraga juga memberikan oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit, sehingga kulit menjadi lebih sehat. 2. Tidur yang cukup

Tidur sangat penting untuk regulasi hormonal. Usahakan untuk mendapatkan tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap malamnya. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres dan memperburuk kondisi kulit seperti jerawat. Hindari lampu buatan yang terang di malam hari karena dapat mengganggu produksi melatonin, yang penting untuk tidur nyenyak. 3. Makan makanan yang seimbang

Pola makan kaya protein, lemak sehat, dan serat dapat membantu menyeimbangkan hormon. Asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian mengurangi peradangan dan membantu mengatur produksi sebum. Makanan kaya serat membantu menghilangkan kelebihan hormon dari tubuh. Menghindari makanan olahan dan gula berlebih dapat membantu mencegah lonjakan insulin terkait jerawat. 4. Manajemen Stres

Kesehatan emosional mempengaruhi kadar hormon. Stres kronis dapat meningkatkan kortisol, yang dapat menyebabkan masalah kulit. Terlibat dalam aktivitas sosial, latih kewaspadaan, dan gunakan mekanisme penanggulangan stres yang sehat untuk meningkatkan regulasi hormon dan kesehatan kulit. 5. Batasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok

Alkohol dan tembakau mengganggu keseimbangan hormonal dan mengganggu kesehatan kulit. Membatasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok dapat meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi risiko timbulnya jerawat, dan meningkatkan vitalitas kulit secara keseluruhan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel