Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral AS atau Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali selama sisa tahun 2024.

Laporan Economist Intelligence yang dilansir pada Kamis (12/9/2024) menyebutkan bahwa kinerja ekonomi AS yang kuat dan stabilnya mata uang telah menunda pengurangan pertama The Fed. 

Namun, dengan melambatnya pertumbuhan AS dan memburuknya indikator pasar tenaga kerja, The Fed diperkirakan akan segera menurunkan suku bunganya. Laporan tersebut mengatakan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September.

Diperkirakan akan ada dua pemotongan harga lagi. Secara keseluruhan, penurunan suku bunga diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada periode September-Desember 2024.

“Kami memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September dan kemudian memangkas suku bunga dua kali sebelum akhir tahun 2024, dengan total 75 basis poin,” kata laporan itu.

Kebijakan Fed ini akan menutup sebagian kesenjangan yang muncul dalam kebijakan moneter global, dimana Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England, Bank of England, mulai mengurangi suku bunga kebijakannya pada bulan Juni dan Agustus. .

Di sisi lain, Economist Intelligence juga menyebutkan tidak ada bank sentral yang akan memangkas suku bunga kebijakan di bawah 2% dalam lima tahun ke depan.

“Secara khusus, The Fed terkendala oleh kebijakan perdagangan dan moneter Donald Trump,” jelasnya.

Sementara itu, kebijakan akomodasi akan tetap diterapkan di Tiongkok untuk menghindari dampak devaluasi. Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), diperkirakan akan menyesuaikan kebijakannya secara bertahap setelah beralih dari suku bunga negatif. 

Namun, laporan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Jepang tidak akan dapat melakukan hal tersebut dalam waktu dekat karena krisis dalam negeri dan tekanan dari tingginya suku bunga terhadap keuangan publik Jepang.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA