Bisnis.com, Jakarta — Penurunan suku bunga deposito dan tabungan diperkirakan akan berdampak besar bagi konsumen kaya. Pasalnya, kelompok konsumen kelas atas ini diketahui lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga dibandingkan konsumen kelas menengah bawah.

Melfrida Gultom, Direktur Perbankan Konsumer di PT Bank DBS Indonesia, mengatakan meskipun nasabah kaya lebih memperhatikan rezim suku bunga, kekhawatiran mereka dipengaruhi oleh tujuan keuangan dan reputasi mereka.

“Ada klien yang sangat prihatin karena memilih DBS karena kebutuhan investasinya, bukan karena bunga,” kata DBS Treasures Private Client 6th Anniversary Media Gathering pada Rabu (11/9/2024).

Menurut dia, beberapa pilihan instrumen investasi di pasar modal antara lain pendapatan tetap, reksa dana, dan reksa dana. Sementara itu, DBS berupaya memberikan saran yang disesuaikan dengan profil individu kliennya. 

Dia mencontohkan klien dengan profil risiko, DBS lebih memilih mengelola investasi pada aset tetap. 

“Kenapa? Karena fixed income itu campuran dari obligasi sekunder, ada obligasi korporasi yang utangnya banyak, lalu ada lagi dari bank yang berbeda. Jadi banyak caranya, tidak hanya melihat simpanan saja,” ujarnya. 

Seiring dengan perubahan suku bunga, katanya, DBS berkomitmen untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Bank juga akan mengembangkan pengetahuan pasar dan meningkatkan kapasitas manajer hubungan untuk memastikan dukungan pelanggan.

Melfrida juga menyoroti potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga didorong oleh menteri baru.

“Jadi saya yakin menteri baru akan membantu Indonesia tumbuh, karena PDB-nya kuat, ambisius,” ujarnya. 

Begitu pula dengan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) alias BNC juga mengatakan konsumen kelas atas atau affluent lebih sensitif terhadap pergerakan suku bunga dibandingkan kelas menengah bawah. 

Direktur Bisnis BNC Aditya Winder juga mengatakan, jika suku bunga turun tipis, biasanya nasabah berpenghasilan tinggi yang mendapat manfaat langsung beralih ke bank lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. 

Sebenarnya yang high end itu banyak, kalau duitnya banyak, kalau bunganya turun sedikit, beda kata-kata, Goseng langsung hilang, ujarnya dalam wawancara dengan grup media. sebelum

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel