Bisnis.com, CILEGON – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosanne Roeslani mengaku akan mengumpulkan jajarannya untuk membahas percepatan pelaksanaan sejumlah investasi mangkrak seperti Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) ke Rempang Eco-City.

Rozan tak menampik, tidak akan lama, apalagi sekitar satu bulan. Sementara target investasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1,650 triliun baru terpenuhi 50,3% pada akhir Juni lalu.

Oleh karena itu, ia mengaku akan berusaha semaksimal mungkin menunaikan tugasnya demi mencapai tujuan yang ada saat ini – namun tanpa melanggar aturan yang ada.

“Nanti kita ketemu, selebihnya bisa kita selesaikan semaksimal mungkin dengan tetap mengikuti jalur hukum yang benar,” kata Rozan usai kunjungan kerja ke kawasan PT Nippon Shokubai di Cilegon, Banten, Indonesia. , Rabu (9 November 2024).

Selain itu, ia menuturkan, tugasnya bukan hanya mencari investasi baru, tapi juga melestarikan investasi yang sudah ada. Tak hanya itu, lanjutnya, sasaran investasinya tidak hanya asing, tapi juga dalam negeri.

“Kami juga mendukung pendistribusiannya baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, agar merata, sehingga kedepannya tidak terpusat lagi di Pulau Jawa,” kata Rozan.

Gerai investasi Foxconn dan Rempang Eco-city

FYI, pendahulu Rozan, Bahlil Lahadalia, mengaku investasi Foxconn merupakan pekerjaan rumah tersulitnya selama menjabat Menteri Investasi/CEO BKPM.

Menurut dia, pemerintah terus melakukan negosiasi implementasi rencana pengembangan industri baterai dan mobil listrik di Tanah Air.

“Salah satu pekerjaan PR terbesar saya adalah di Foxconn. “Ini masih perundingan, akan segera kita jalani dan saya tidak ingin pekerjaan rumah ini tertunda,” ujarnya, Senin (29/04/2024) dalam konferensi pers Pelaksanaan Penanaman Modal Kuartal I.

Rencana investasi Foxconn sedianya akan dilaksanakan pada tahun 2023. Namun Foxconn belum berinvestasi di Indonesia.

Pada saat yang sama, pengembangan eco-city Rempang terhambat oleh penolakan besar-besaran dari warga setempat. Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana mulai merelokasi warga Rempang pada 25 September 2024, setelah sepakat merelokasi 187 KK ke rumah susun baru di Tanjung Banon.

Di sisi lain, BO Batam juga mengaku melakukan pendekatan persuasif sehingga menjadi salah satu faktor penting dalam percepatan perubahan Kebijakan Negara (PSN) terhadap masyarakat terdampak.

Kepala Bagian Humas dan Reservasi Ariasthuti Sirait mengatakan, pihaknya bertekad menyelesaikan Proyek Strategis Eco-City Rempang. Ia berharap seluruh pelaku daerah dapat mendukung BP Batam dalam berinvestasi di Rempang.

“Perlu dukungan seluruh elemen daerah agar investasi di sana berhasil,” ujarnya, Rabu (19/6/2024) di Batam.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA