Bisnis.com, JAKARTA – Huawei sedang mempersiapkan smartphone barunya yang disebut-sebut akan menjadi pesaing iPhone 16.

Ponsel terbaru Huawei pun mendapat banyak perhatian, hingga saat ini sudah ada 3 juta orang yang melakukan pre-order.

Perusahaan Shenzhen, yang telah menjadi pusat persaingan teknologi antara Washington dan Beijing, saat ini berada di tengah kebangkitan spektakuler setelah meluncurkan model yang sangat populer seperti Mate 60 Pro dan Mate X5.

Pada bulan Agustus, Huawei melaporkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar dua digit meskipun ada sanksi AS.

Penjualan Mate yang sukses

Richard Yu, kepala bisnis konsumen grup tersebut, memposting teaser di media sosial Tiongkok pada hari Senin bahwa produk baru akan diluncurkan pada pukul 14:30 waktu Beijing keesokan harinya, sambil membagikan sebagian gambar dari ketiga ponsel tersebut.

“Ini adalah produk revolusioner yang hanya diimpikan oleh orang lain, tetapi tidak dapat dicapai. Setelah lima tahun dedikasi dan investasi, kami mengubah fiksi ilmiah menjadi kenyataan. Nantikan mahakarya Huawei,” ujarnya sebelumnya di Weibo, dikutip CNN, Selasa ( 10/9/2024).

Peluncuran produk pada Selasa (10/9) ini terjadi hanya beberapa jam setelah rival beratnya Apple meluncurkan sejumlah produk baru, termasuk iPhone 16, ponsel pintar pertama Apple yang dibuat khusus untuk kecerdasan buatan generatif (AI).

Amber Liu, direktur riset di firma riset pasar Canalys, mengatakan pemulihan cepat Huawei kini “secara langsung menantang” kinerja Apple di Tiongkok.

“Waktu peluncuran produk Huawei dan Apple yang semakin dekat menandakan dimulainya gelombang persaingan baru di pasar premium Tiongkok,” kata Liu kepada CNN.

Bidang persaingan utama akan mencakup produk-produk kelas atas, kemampuan perangkat lunak, dan aplikasi AI.

Spesifikasi unggul Huawei menyebabkan harga lebih tinggi

Jene Park, analis senior dalam praktik ponsel lipat di Counterpoint Research, mengatakan rumor ponsel baru tersebut diyakini memiliki struktur ganda dan layar besar lebih dari 10 inci.

“Saya rasa upaya terbaru ini bisa membawa perubahan signifikan pada ukuran layar lipat jenis buku yang saat ini berkisar antara tujuh inci hingga delapan inci,” ujarnya.

Para analis mengatakan keberhasilan peluncurannya akan bergantung pada harga ponsel tersebut, yang belum diungkapkan.

Liu yakin produk tersebut akan memiliki “harga yang mahal” karena biaya produksi yang tinggi dan posisi yang premium.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel