Bisnis.com, JAKARTA – Distributor masa depan PT Golden Westendo Artajaya Tbk. (GWAA) berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan harga Rp 100-120 per saham.

Berdasarkan prospektus, emiten yang bergerak di bidang pakan ikan dan udang ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 685.710.000 (685.714.300) saham biasa dengan nilai nominal masing-masing Rp 25. Saham tersebut merupakan persentase dari ditempatkan dan disetor penuh. saham setelah IPO. Terdiri dari 30

Harga penawaran Rp 100-120 per saham. Dengan demikian, jumlah modal baru yang dapat dihimpun GWAA maksimal sebesar Rp 82,28 miliar.

Dalam prosesnya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini akan dikurangi biaya emisi.

1. Sekitar 40,5% akan digunakan untuk belanja modal perseroan yaitu pembelian lahan, pembangunan dan pembelian peralatan sarana budidaya artemia dengan rincian sebagai berikut: sekitar 8,5% akan digunakan untuk pembelian tanah sekitar. Provinsi seperti Jawa Timur dan Lampung akan digunakan untuk pembangunan fasilitas kultur arteri. Sekitar 21,9% lahan yang akan dibeli akan digunakan untuk pembangunan fasilitas penampungan air Artemia. Sekitar 10,1% dihabiskan untuk Peralatan Paru Arteri.

2. Sekitar 44,2% akan digunakan untuk modal usaha Perseroan yang meliputi namun tidak terbatas pada pembelian komoditas pakan ikan hias, pembelian bahan baku buatan dan biaya operasional.

3. Sekitar 15,3% akan digunakan untuk investasi pada PT KGI dalam bentuk penyertaan modal, kemudian untuk membiayai pabrik pakan ikan hias beku milik PT KGI yang saat ini beroperasi, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku. bahan. (berupa cacing, umbi atau garuda) dan biaya operasional. Penyetoran modal akan dilakukan segera setelah penerimaan atau evaluasi dana IPO pada kuartal IV 2024.

Informasinya, Golden Westendo Artajaya membukukan laba bersih sebesar Rp3,85 miliar pada Maret 2024, atau meningkat Rp2,41 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Sedangkan penjualan GWAA tercatat sebesar Rp 25,6 miliar dan pada tahun 2023 sebesar Rp 22,93 miliar.

Pemegang saham sebelum IPO Gold Westindo Artajaya adalah PT Gold Westindo Investama dengan kepemilikan saham sebesar 90,74%, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Gold Samudra Pacific dengan kepemilikan saham sebesar 9,26%.

GWAA Indonesia telah menunjuk PT Shinhan Sekuritas sebagai penerbit efek. Rencananya saham GWAA akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Oktober dengan masa penawaran perdana 10 September hingga 18 September 2024.

Menurut situs resmi perusahaan, Golden Westendo Artajaya didirikan pada tahun 1994 dan merupakan salah satu pemasok arteri (telur kepiting) terbesar di Indonesia. Merek pengocok garam utama kami adalah Golden West.

Perusahaan ini juga merambah ke bidang pemijahan udang dan ikan buatan pada tahun 1994 dalam kemitraan dengan merek Belgia BernAqua. Dengan pengalaman bertahun-tahun, perusahaan ini adalah pemimpin dalam bidang produk berkualitas tinggi dan layanan teknis yang dapat diandalkan bagi pelanggan.

Pada tahun 2017, Golden Westendo Artajaya bermitra dengan merek Jepang Hikari, pakan ikan khusus yang diproduksi oleh Kyorin. Untuk memperkuat kerja sama ini, kami telah membentuk perusahaan patungan dengan Kyoren Corporation. lakukan pada tahun 2020.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel