Bisnis.com, Jakarta – Minggu (19/5/2024) Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) terus menyelidiki jatuhnya pesawat di Lapangan Sunburst.

Berdasarkan keterangan di laman Instagram resmi KNKT @knkt_ri, KNKT telah mengirimkan dua orang penyidik ​​untuk mengusut kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal tersebut.

Tim KNKT masih melakukan pendataan terkait proses penyelidikan. KNKT belum bisa menjelaskan secara pasti penyebab kejadian tersebut.

Belum diketahui apakah ada kerusakan pada pesawat sebelum kecelakaan terjadi, demikian keterangannya, Senin (20/5/2024).

Sedangkan pesawat yang jatuh merupakan pesawat Tecnam P2006T bernomor PK-IFP milik Flying Club of Indonesia.

Diketahui, pesawat tersebut terbang dari Celah Bondok menuju Tanjong Lesung dan kembali ke Celah Bondok saat mengalami kecelakaan. Pesawat tersebut merupakan pesawat kembar yang membawa tiga penumpang, dua pilot dan seorang insinyur.

Ketiganya tewas dalam kejadian tersebut, jelas KNKT.

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, tiga orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut adalah pilot Kapten Bulu Darmawan, kemudian wakil pilot Kapten Tsuanda, dan insinyur Farid Ahmad.

Kementerian Perhubungan turut prihatin atas kecelakaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, kata Adita dalam keterangan resminya.

Sedangkan pesawat Tecnam P2006T yang jatuh di BSD merupakan pesawat ringan bersayap panjang dan bermesin ganda. Pesawat ini diproduksi oleh Costruzioni Aeronautiche Tecnam di Capua, Italia, dekat Napoli. Diketahui, pesawat tersebut mulai diproduksi pada tahun 2007.

P2006T disertifikasi kelaikan udaranya oleh EASA berdasarkan CS23 pada tahun 2003 di Uni Eropa, dan menerima sertifikat tipe pada tahun 2009. Pesawat ini disertifikasi oleh Administrasi Penerbangan Federal AS berdasarkan FAR Part 23 pada tahun 2010.

P2006T menggunakan mesin Rotax 912 S3 bertenaga 2×100 hp. Pesawat ini dapat menggunakan bahan bakar Mogas atau Avgas dan menggunakan sekitar 34 liter bahan bakar per jam.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA