Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di level Rp 15.475 pada perdagangan hari ini, Senin (9/9/2024). Pada saat yang sama, sebagian besar mata uang kompak di Asia melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,63% atau 97,5 poin ke Rp 15.475. Indeks dolar AS terpantau menguat 0,08% ke 101,25.

Selain rupiah, sebagian besar mata uang di kawasan Asia juga dibuka melemah. Dolar Singapura misalnya melemah 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,38%, dan won Korea melemah 0,09%.

Selain itu, yen Jepang melemah 0,39% dan dolar Hong Kong melemah 0,01%. Selain itu, Peso Filipina terdepresiasi sebesar 0,53%, disusul pelemahan Yuan Malaysia dan Ringgit masing-masing sebesar 0,17% dan 0,45%. Sementara itu, Baht Thailand juga mengalami pelemahan tipis sebesar 0,07%.

Hanya rupee India yang tercatat menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Mata uang India menguat 0,04% atau 0,032 poin.

Diberitakan sebelumnya, pergerakan nilai tukar rupee terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan terus menguat pada periode 9 – 13 September 2024.

Analis komoditas Lukman Leong mengatakan, penguatan nilai tukar rupee diperkirakan sejalan dengan dolar AS yang mendapat tekanan dari data ekonomi, terutama terkait ketenagakerjaan.

Sementara di dalam negeri, cadangan devisa atau cadev yang meningkat hingga mencapai rekor US$ 150 miliar diperkirakan akan mendukung penguatan nilai tukar rupee lebih lanjut.

“Dolar AS sendiri akan mendapat tekanan di hadapan FOMC [Federal Open Market Committee] dalam dua minggu ke depan,” ujarnya dalam Bisnis, Jumat (6/9/2024).

Ia menambahkan, investor akan menunggu beberapa data ekonomi penting lainnya. Dari AS akan mencakup data inflasi konsumen dan produsen, sedangkan dari sisi domestik akan mencakup survei penjualan ritel dan kepercayaan konsumen.

Dengan sentimen tersebut, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp15.200 hingga 15.550 per dolar AS pada perdagangan pekan ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel