Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc., mengurangi kepemilikannya di saham pembuat iPhone Apple Inc.

Menurut Bloomberg, pada Senin (6/5/2024) Berkshire melaporkan saham beredar senilai $135,4 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, naik dari $174,3 miliar pada akhir tahun lalu. Hal ini menunjukkan Berkshire menjual saham Apple hingga 38,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 622 triliun.

Meskipun Berkshire menjual sebagian saham Apple pada kuartal sebelumnya, langkah tersebut dengan cepat menjadi salah satu topik terpenting dalam pertemuan tersebut.

Meski melepas saham Apple, Buffett memuji pembuat iPhone tersebut karena kinerjanya mengungguli perusahaan lain dalam portofolio investor legendaris Omaha, AS.

Meskipun penjualan tersebut, Apple masih mengungguli American Express dan Coca-Cola, perusahaan besar milik Berkshire.

“Kecuali ada perubahan drastis, Apple akan terus menjadi investasi terbesar,” kata Buffett di Omaha.

Dia mengatakan alasan penjualan saham Apple adalah implikasi pajak. Buffett juga mengatakan bahwa iPhone bisa menjadi salah satu produk terbaik sepanjang masa.

Apple menghadapi banyak kendala, termasuk denda antimonopoli sebesar $2 miliar, penurunan penjualan di Tiongkok, dan terbengkalainya proyek otomotif yang sudah berumur satu dekade. Saham perusahaan telah kehilangan hampir 5% nilainya tahun ini.

Penjualan tersebut menambah tumpukan uang tunai Berkshire, yang meningkat ke rekor $189 miliar pada akhir Maret 2024. Mengingat kondisi pasar saat ini, Buffett mengatakan dia tidak keberatan mengumpulkan uang tunai sebanyak $200 miliar pada akhir kuartal ini.

Kumpulan uang tunai ini juga mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan pendapatan bunga sebesar $1,9 miliar pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan $1,1 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Uang tunai Berkshire menumpuk karena penurunan tajam dalam bisnis. Buffett mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia tidak dapat menemukan akuisisi baru yang akan membuat perusahaannya sukses. Investor menganggap ini sebagai tanda pandangannya terhadap pasar saham.

Bill Smead, kepala investasi di Smead Capital Management, mengatakan Buffett telah menimbun uang dan karenanya jatuh di pasar saham.

“Dia tidak mungkin menggunakan dana ini kecuali ada peluang untuk membeli seluruh perusahaan atau ada penjualan besar sebesar 30 persen atau lebih.”

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel