Bisnis.com, BADUNG – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebutkan ada empat bidang yang perlu dijajaki dalam kerja sama Indonesia dan Afrika.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansuri pada acara Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dengan topik Perspektif Regional: Pembaruan dan Prospek Kerjasama.

Pertama, sektor yang menonjol adalah sektor energi. Sebab, saat ini Indonesia mengimpor minyak sebanyak 500.000 hingga 600.000 barel. 

“Indonesia merupakan kawasan yang ketahanan energinya dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan negara-negara Afrika, mengingat sekitar 10 hingga 12 persen cadangan minyak dan gas alam dunia berada di Afrika,” ujarnya dalam seminar, Senin (09/2/). . 2024). )

Namun, tidak hanya soal bahan bakar fosil atau energi hidrokarbon, Phala juga memperkirakan akan ada banyak peluang di masa depan untuk mengembangkan rantai pasokan mineral esensial global, terutama yang penting untuk transisi energi di masa depan. di depan

Tidak hanya itu, hal ini juga dapat mendukung transisi energi antar negara di masa depan, serta upaya perubahan iklim.

“Permintaan trace mineral enam kali lipat dari apa yang kita lihat saat ini,” katanya.

Saat ini, Indonesia mungkin memiliki banyak nikel dan tembaga, namun untuk membangun dan memproduksi baterai sebagai komponen kunci transisi energi di masa depan, Indonesia juga diyakini membutuhkan mineral penting seperti litium, kobalt, dan grafit.

“Kami yakin semua mineral penting ini berlimpah di Afrika,” tambahnya.

Yang ketiga adalah bidang keamanan pangan. Jika dilihat oleh RI, dalam bidang ketahanan pangan, terdapat banyak peluang kerjasama kedua negara, karena antara Indonesia dan Afrika akan terdapat sekitar 1,7 miliar jiwa yang akan terus bertambah kedepannya. 

“Kebutuhan kedua wilayah untuk dapat memproduksi pangan yang cukup sangat penting jika kita ingin terus bertumbuh,” katanya.

Keempat di bidang kesehatan. Tercatat Indonesia telah memproduksi sekitar 1 miliar vaksin untuk negara-negara Afrika.

“Saya pikir layanan kesehatan sangat penting dan kita perlu memastikan bahwa kita terus mengembangkan dan meningkatkan indikator sumber daya manusia kita,” katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel