Bisnis.com, JAKARTA – Masa jabatan kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyusutkan jutaan masyarakat kelas menengah Indonesia yang ingin bercita-cita menjadi kelas menengah (to the middle class). Presiden terpilih Prabau Subianto juga disebut memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dalam “menyelamatkan” populasi kelas menengah.

Tampaknya pemerintah salah, bahwa jumlah kelas menengah akhir-akhir ini semakin berkurang. Plt Kepala BPS Amalia Adingar Vidyasanthi mengatakan setidaknya 9,4 juta penduduk kelas menengah akan turun peringkat dan beralih ke kelas menengah calon antara tahun 2019 dan 2024.

Ia mencontohkan, pada tahun 2019, terdapat 57,33 juta kelas menengah atau 21,45 persen dari total penduduk Indonesia. Kini pada tahun 2024, jumlah kelas menengah akan berjumlah 47,85 juta jiwa atau 17,13% dari total penduduk Indonesia.