Bisnis.com, Jakarta – Sejumlah saham mengalami koreksi harga lebih dari 30% di tengah depresi pasar saham seiring dengan rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 1,68% ke level tertinggi sepanjang masa (ATH) di 7.670,73 pada Jumat (30/8/2024) dari 7.544.298 pada pekan lalu. 

Alhasil, IHSG menguat 4,96% hingga Agustus 2024 sehingga meningkatkan kinerja IHSG secara year-to-date (YtD) sebesar 5,47%. 

Pada periode tersebut, BEI mencatatkan 10 besar pecundang dalam sepekan. Saham TBK Integrasi Tunai Ptm. (MCAS) menjadi pecundang terbesar dengan penurunan 33,33% menjadi Rp 1.010 per saham. 

Saham PT Satu Visi Putra Tbk bernasib serupa. (VISI) kehilangan 33,22% secara mingguan menjadi Rp 195 per saham. Harga VISI terus mengalami penurunan setelah pada minggu lalu turun 56,74%. 

Selain itu saham PT Aman Agrindo Tbk. (Gula) Saham PT Bank Raya Indonesia Tbk turun 25,37% secara mingguan ke Rp 750. (AGRO) kehilangan 25% mingguan menjadi Rp 1.350 per saham. 

Saham PT Sarana Mitra Luas TBK. (SMIL) pun turun 24,04% secara mingguan ke Rp 278 dan saham PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) terkoreksi 19,2% secara mingguan menjadi Rp 1.305. 

Kembali, saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) turun ke Rp 1.210 per saham setelah terkoreksi 16,84% dalam sepekan. Begitu pula dengan saham PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) turun 15,65% ke Rp 1.940 per saham. 

Dua saham lainnya yang termasuk top loss adalah saham PT Multi Garam Utama TBK. (FOLK) yang turun 15%, dan saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) turun 12,68% dalam sepekan. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel