Bisnis.com, JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum jika warna urine bisa menjadi tanda atau indikator kondisi kesehatan seseorang.

Urine biasanya berwarna kuning, tetapi bisa juga berwarna coklat, hijau, atau bahkan biru.

Niamh McMillan, manajer farmasi di Superdrug, menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, warna hijau atau bahkan biru tidak menjadi perhatian dan dapat menyebabkan warna hijau atau biru pada banyak makanan, terutama permen, atau obat-obatan.

“Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda dari suatu kondisi yang disebut Pseudomonas, yaitu penyakit yang menyerang kulit, darah, dan paru-paru. “Jika Anda khawatir, temui dokter Anda.” muncul.

Umumnya, urine “normal” berwarna hitam, meski bisa berubah karena kondisi kesehatan, pola makan, atau bahkan pengobatan.

Misalnya blackberry, blueberry, blueberry akan memberi warna merah jambu pada kotoran Anda. Sebaliknya, jika Anda mengalami dehidrasi atau kurang minum air putih, hal ini bisa membuat urine Anda menjadi lebih gelap dari biasanya. Namun menurut Niamh, jika warnanya berubah menjadi coklat, bisa jadi itu pertanda sesuatu yang lebih serius.

“Urin berwarna coklat dianggap sebagai salah satu tanda pertama dan paling umum dari penyakit hati karena hati Anda membersihkan darah, membuat urin berwarna coklat. Gejala hepatitis lainnya termasuk demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah. Kulit atau matanya kuning,” jelasnya.

Beberapa penyakit ginjal juga menyebabkan urine berwarna coklat, dengan gejala seperti pembengkakan pada wajah, tangan dan kaki, serta rasa lelah. Jika Anda khawatir, mintalah bantuan dokter Anda.

Selain itu, Niamh menekankan bahwa urin Anda tidak boleh berwarna merah, dan jika ya, segera dapatkan bantuan medis. Dalam kasus terburuk, dapat menyebabkan cedera atau bahkan batu ginjal.

Sedangkan urine berwarna putih susu bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih (ISK), terutama jika timbul rasa nyeri atau perih saat buang air kecil.

“Sebagian besar ISK disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan kemudian kandung kemih,” katanya.

“Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra lebih pendek sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih. Menyeka setelah ke kamar mandi dan berhubungan seks dapat meningkatkan risiko terkena ISK.

Jika Anda menduga Anda menderita ISK, penting untuk segera mencari nasihat dan pengobatan, untuk mengobati infeksi dan mencegah penyebarannya ke ginjal.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA