Bisnis.com, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mengungkapkan rencana yang dibuat bagi penyedia obat di bawah dukungan pemerintah untuk menghadapi ide atau tantangan. 

Chief Financial Officer (CFO) PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Kartika Setyabuddy mengatakan prospeknya masih baik bagi sektor kesehatan dan industri farmasi secara keseluruhan.

Oleh karena itu, dapat dilakukan dengan strategi dan peluang yang berbeda, untuk menghadapi emosi atau tantangan.

“Banyak peluang yang bisa ditemukan dari berbagai perusahaan di bidang kedokteran. Sedangkan Kalbe [untuk menghadapi tantangan], kami akan terus menempuh cara-cara yang berbeda secara internal dan melalui kemitraan yang berbeda di pihak Kalbe.” /8/2024).

Secara pribadi, ia mengatakan KLBF telah banyak melakukan investasi, banyak mengalokasikan produk baru, dan menambah kapasitas di bidang farmasi.

Ia mengatakan, KLBF mengoperasikan beberapa lini produksi lain, salah satunya untuk obat kanker yang masih beroperasi hingga saat ini.

Kemudian kami juga berinvestasi di bidang radiologi atau kedokteran siklotron, yang akan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang akan memproduksi siklotron yang akan digunakan rumah sakit untuk penelitian, jika awal terdeteksi untuk pasien kanker.

“Jadi ini adalah contoh pekerjaan yang kami lakukan atau investasikan, bagaimana kami dapat membantu melakukan hal tersebut, memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain independensi, kata dia, KLBF juga bekerja sama dengan mitra strategis dalam berbagai hal.

Sementara itu, pada tahun ini, KLBF mengumumkan dua kemitraan, salah satunya di Thailand, dengan distributor lokal di Thailand untuk memproduksi atau memasarkan produk khusus, khususnya onkologi KLBF, ke pasar Thailand.

“Jadi kami ingin menghadirkan produk KLBF dan mengembangkannya untuk pasar Thailand,” ujarnya.

Kedua, KLBF menjalin kerja sama dengan perusahaan Tiongkok dengan tujuan untuk mengembangkan dan memperluas, khususnya dalam produksi alat kesehatan.

Ia menegaskan, saat ini Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku obat.

Menurutnya, saat ini banyak perusahaan di Indonesia yang banyak berencana memproduksi alat kesehatan.

Oleh karena itu, sekarang kita akan menjalin hubungan formal dengan [perusahaan] di China, mengadakan KLBF di sana, dengan harapan kita bisa mulai memproduksi obat-obatan, atau untuk pasar ekspor atau nanti untuk pasar Indonesia, ”ujarnya. .

Untuk semua tujuan tersebut, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) optimis mencapai pertumbuhan top-line sebesar 6-7% pada tahun ini.

Menurutnya, jika melihat capaian hingga Juni 2024, pihaknya sangat optimistis bisa mencapai tujuan pembangunan tersebut.

Ditambahkannya, “Itu dari sisi top line, bisa saya tambahkan, dari sisi bottom line atau side line, kita fokus pertumbuhan dua digit antara 13-15% itu sudah tepat,” imbuhnya. 

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA