Bisnis.com, SINGAPURA – Rosan Roeslani, yang baru sepekan menjabat Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), akan segera ‘gaspol’ berkunjung ke Singapura dan dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Dalam kunjungan tersebut, investasi Singapura di Indonesia diperkirakan meningkat hingga lebih dari US$63,17 miliar. Angka tersebut berdasarkan total investasi Singapura sepanjang 2019 hingga Juni 2024 yang mencapai US$63,17 miliar atau 29,8% dari total penanaman modal asing (FDI) ke Indonesia.
Prioritas pemerintah ke depan adalah sektor sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia, kata Rosan pada acara penguatan hubungan kerja sama Indonesia dan Singapura di Singapura, Senin (26/8).
Ia menjelaskan, fokus pemerintahan baru yang dipimpin Pak Prabowo akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Pak Jokowi saat ini.
Selama masa transisi ke pemerintahan baru, seluruh tingkat pemerintahan, termasuk Kementerian Investasi/BKPM, sedang mempersiapkan kelancaran proses tersebut.
“Kami akan terus memperbaiki lingkungan investasi di Indonesia melalui regulasi dan insentif yang ditawarkan. Kami ingin mendengar langsung apa yang menjadi perhatian utama pengusaha Singapura saat berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan.
Pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura
Menteri Investasi Rosan Roeslani dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong untuk membahas peningkatan investasi dan kerja sama di sektor-sektor utama yang dibahas, seperti hulu sumber daya alam, energi bersih, dan pembangunan.
Sumber daya manusia. Pertemuan ini juga akan fokus pada langkah-langkah konkrit untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek-proyek investasi strategis.
Jawab Singapura
Di tempat yang sama, Tan See Leng, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perdagangan dan Industri Kedua Singapura, juga menyambut baik kunjungan Menteri Investasi/Kepala BKPM dalam rangka mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan Singapura.
“Kami mendorong banyak sektor untuk bekerja sama dengan Indonesia, termasuk bisnis gas alam dan investasi kapal tanker dan bunker,” kata Tan See Leng.
Baik Indonesia maupun Singapura perlu mendiskusikan lebih lanjut tantangan penerapan Carbon Capture Storage dan pasar karbon yang relatif baru di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendorong percepatan kerja sama di bidang ini.
“Selain itu, kami sangat setuju dengan program pembangunan gizi masyarakat Indonesia,” tambah Tan See Leng.
Bertemu dengan beberapa pengusaha
Di hari yang sama, Rosan mengadakan pertemuan dengan pimpinan beberapa perusahaan terkemuka Singapura.
Pertama, pertemuan dengan SP Group untuk membahas investasi jaringan listrik lintas batas.
Kedua, pertemuan dengan SingTel untuk membahas investasi di bidang infrastruktur, data center, dan telekomunikasi.
Ketiga, pertemuan dengan Sembcorp untuk membahas investasi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di ibu kota pulau, Kawasan Industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam.
Keempat, pertemuan dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) untuk membahas rencana investasi di bidang data center.
Kunjungan kerja hari pertama di Singapura diakhiri dengan pertemuan antara menteri investasi dan Singapore Business Association.
Kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala BKPM ke Singapura dijadwalkan berlangsung selama tiga hari antara tanggal 26 hingga 28 Agustus. (*)
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel