Bisnis.com, Jakarta – Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) telah memutuskan untuk membayar dividen interim untuk tahun fiskal 2024 sebesar $150 juta, atau $0,0255 per saham.
Sekretaris GEMS Corporation Sudin SH mengatakan, keputusan pembagian dividen interim tersebut masih harus mendapat persetujuan Direksi dan Direksi pada hari ini, Jumat (23/8/2024).
“Perusahaan telah menyetujui dan memutuskan untuk membagikan dividen interim kedua tahun buku 2024 sebesar $150 juta,” kata Sudin, Jumat (23/8/2024).
Dividen interim kedua tahun 2024 sebesar Rp 397,27 per saham. Dividen minoritas tersebut menggunakan kurs rata-rata Bank Indonesia (BI) pada 23 Agustus 2024 sebesar Rp 15.579 per dolar AS.
Pembagian dividen sementara didasarkan pada kinerja keuangan Perseroan pada semester pertama tahun 2020. GEMS mencatatkan laba bersih sebesar USD 316,9 juta atau Rp 5,19 triliun pada semester I 2024 (kurs Jisdor per 30 Juni 2024 Rp 16.394 per USD).
Berdasarkan laporan keuangannya, GEMS 2024 I/2024. mencatatkan pendapatan operasional sebesar 1,36 miliar dollar AS. Pendapatan operasional turun 5,28% dari tahun ke tahun menjadi $1,44 miliar.
Pendapatan bisnis GEMS didorong oleh penjualan luar negeri sebesar $917,3 juta dan penjualan domestik sebesar $449,8 juta.
Sedangkan berdasarkan pelanggannya, GEMS menjual batubara senilai $114,9 juta kepada pihak yang berkepentingan dan $1,25 miliar kepada pihak ketiga.
Ini adalah tabel dividen GEMS awal yang kedua: Cum: Dividen Umum dan Dividen Negosiasi: 2 September 2024 Tidak termasuk Dividen Umum Interim dan Dividen Negosiasi: 3 September 2024 Dividen Pasar Uang Kumulatif Interim: 4 September 2024. Dividen Pasar Tunai Interim Sebelumnya: 5 September 2024 Tanggal Pencatatan Dividen Interim (DPS) : 4 September 2024 Pemberian Dividen Interim: 13 September 2024
__________
Penafian: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel