Bisnis.com, Jakarta – Hari ini 23 Agustus 2024, Indeks Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan pulih.

Fanny Suhrman, Kepala Riset Ritel BNI Securities, mengatakan IHSG kemarin ditutup melemah 0,87%, namun masih ada net buy asing sebesar Rp 1,59 triliun.

Sedangkan saham yang paling banyak diborong asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK. (BBRI), PT Astra Internasional Tbk. (ASII), PT Bank Madhya Asia Tbk. (BBCA), PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO).

“Hari ini, IHSG tetap memanfaatkan keputusan Mahkamah Konstitusi untuk menghidupkan kembali revisi UU Pilkada setelah DPRK menolaknya, dan optimis The Fed akan segera menaikkan suku bunga pada bulan September.” dikatakan. Fanny dalam Pencarian, Jumat (23/8/2024).

IHSG BNI Sekuritas diperkirakan akan bergerak ke kisaran support 7.420-7.470 dan kisaran resistance 7.525-7.560.

Sedangkan saham yang direkomendasikan antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), BBCA, dan ASII. Berikut rekomendasi saham BNI Sekuritas hari ini: Beli BREN Spec di 9.375 dengan zona beli, cut loss di bawah 9.275. Jika tidak tembus ke bawah 9.275, kemungkinan besar akan naik ke 9.500-9.975 dalam waktu dekat.  Beli dengan spek BSDE zona beli 1.150, bearish jika tembus ke bawah 1.130. Jika tidak turun di bawah 1150, mungkin akan naik ke 1165-1180 dalam waktu singkat.  Beli dengan zona beli pada spek ICBP 11.350, bearish jika dibawah 11.200. Jika tidak menembus ke bawah 11,350, maka dalam jangka pendek mungkin akan naik ke 11,450-11,600.  Beli Spesifikasi MYOR di zona beli 2,600, turun di bawah 2,560. Jika tidak turun di bawah 2600, kemungkinan besar 2630-2660 akan naik dalam jangka pendek.  Beli jika BBCA tembus 10,350 dan target terdekat di 10,450-10,550. Jika tidak ada penembusan di atas 10.350, maka antre untuk membeli di 10.225 dan dapatkan di bawah 10.200.  ASII Spec Buy di zona beli di 5.000, turun di bawah 4.900. Jika tidak turun di bawah 5000, kemungkinan besar 5075-5150 akan naik dalam jangka pendek.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong penjualan atau pembelian saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA