Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 1 juta kontrak pengembangan produk investasi single stock futures (SSF), BEI menawarkan diskon biaya perdagangan sebesar 75% kepada investor.

Firza Rizqi Putra, Direktur Pengembangan Bisnis BEI 1, mengatakan setelah melakukan soft launching, BEI tahun ini fokus meluncurkan produk turunan SSF baru berdasarkan operasional kami. Tahun ini kami memiliki empat anggota Bursa (AB) yang bergabung sebagai penyedia perdagangan dan likuiditas.

BEI rencananya akan menjadi tuan rumah grand launching SSF pada September 2024. Setelahnya, BEI akan lebih aktif mengembangkan transaksi SSF dan mengundang lebih banyak AB untuk berpartisipasi.

“Tahun depan, ketika Anda tahu risiko dan manfaatnya. Mari kita bidik kontrak sebesar 850.000 hingga 1 juta kontrak,” kata Pirza dalam acara pelatihan jurnalis di SSF, Kamis (22 Agustus 2024).

BEI sedang mempersiapkan strategi untuk memungkinkan perdagangan SSF. Misalnya, BEI melakukan kerja sukarela secara intensif di berbagai platform. Kemudian bekerja sama dengan anggota bursa akan memudahkan pembukaan rekening.

“Kami berharap ini dapat menarik perhatian pasar dan meningkat,” kata Firza.

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, mengatakan BEI berharap investor memanfaatkan SSF untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari pasar.

Dia berkata, “SSF adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang di pasar yang tidak menentu.”

BEI memberikan insentif untuk perdagangan SSF

BEI kemudian memberikan insentif agar perdagangan di pasar SSF lebih fleksibel. BEI memberikan insentif kepada anggota bursa dalam menggunakan sistem tersebut, seperti perdagangan online. dan perdagangan seluler Tujuannya adalah untuk mendorong biaya investasi yang rendah bagi anggota bursa.

BEI juga menawarkan insentif kepada investor berupa potongan biaya perdagangan. Investor hanya dikenakan biaya Rp250 per kontrak, 75% lebih rendah dari biaya perdagangan normal.

BEI sebelumnya telah menyatakan bahwa perdagangan SSF memiliki beberapa keuntungan, misalnya investor dapat mengambil posisi long (beli) atau short (jual) suatu saham untuk mendapatkan keuntungan ketika harga saham naik atau turun.

Selain itu, karena SSF diperdagangkan menggunakan leverage, Oleh karena itu, modal yang dibutuhkan investor jauh lebih sedikit dibandingkan membeli saham secara langsung.

Sementara itu Saham berjangka tunggal yang mendasarinya juga merupakan saham komponen indeks LQ45 yang sangat likuid dan sehat secara fundamental.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google Berita dan WA Channel.