Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pemerintah belum bisa memastikan program konversi sepeda motor listrik gratis dengan insentif Rp 10 juta dan badan usaha dengan insentif Rp 16 juta. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah optimistis program konversi sepeda motor listrik gratis ini dapat diserap dengan baik oleh masyarakat. Pada program sebelumnya, dia mengatakan masih ada keraguan terhadap kinerja dan pasokan bahan baku komponen. 

“Ya kita coba tahun depan. Tahun depan masih dibicarakan. Tapi tahun ini akan datang,” kata Dadan di Kementerian ESDM, Kamis (22/08/2024). 

Sementara optimisme pemerintah terkait dengan kesiapan industri komponen infrastruktur dan bengkel bersertifikat yang sudah ada di berbagai wilayah di Jawa Timur, Bali, dan Riau. 

Selain itu, Eniya Listiani, General Manager Energi Baru, Energi Terbarukan, dan Konservasi Energi ESDM menjelaskan, saat ini pemerintah didukung melalui program CSR BUMN dan swasta. 

Pemerintah baru saja merilis gratis biaya konversi untuk 1.000 unit sepeda motor listrik. Sedangkan untuk program Konversi Gratis untuk masyarakat umum di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi Tahap 1 sebanyak 500 unit, dan pada tahun 2024 sebanyak 500 unit untuk Tahap 2. 

Jadi [anggarannya] Rp 14,8 miliar, kalau tahun ini sudah terserap saya akan realokasi lagi, katanya. 

Anggarannya bersumber dari dana APBN dan dana USE dari badan usaha. Dijelaskan Eni, hingga kini implementasinya mencapai 788 unit, dengan total sudah terbayar sebanyak 51 unit. 

“Sudah selesai 231 unit. Yang beroperasi 363 unit. Jadi totalnya 788 unit, yang sudah dibayar 51 unit. Makanya [Surat Pendaftaran Uji Tipe] masih menunggu di SUT,” ujarnya. 

Selain itu, Eni optimistis konversi motor listrik dapat membantu penurunan 132,25 juta ton CO2 dan efisiensi energi lainnya, yaitu 32% dari target penurunan emisi CO2 sebesar 358 juta ton pada tahun 2030. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel