Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom Senior Institute for Economic Development and Finance (Indef) Faisal Basri memperkirakan presiden baru terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, akan memangkas anggaran ibu kota nusantara (IKN) untuk mendanai program makan gratis (MBG).
Faisal menilai anggaran MBG atau program makan siang gratis yang hanya sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 tidak akan cukup. Selain itu, lanjutnya, program MBG akan dikelola oleh lembaga baru yakni Badan Pangan Nasional.
Ia menjelaskan, pendanaan pada lembaga baru biasanya akan mempengaruhi anggaran lembaga lain yang sudah ada. Oleh karena itu, ia meyakini hal tersebut akan berdampak pada anggaran Administrasi IKN.
Jadi ambil dari [anggaran kementerian/lembaga] lain atau transfer dari IKN, jelas Faisal saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/08/2024).
Selain itu, ia mencatat alokasi anggaran pemerintah pusat untuk “belanja lain-lain” dalam RAPBN 2025 sangat besar yakni Rp631,8 triliun. Angka tersebut setara dengan 27% dari total anggaran pemerintah pusat sebesar Rp 2.693.184,2 triliun.
Padahal, lanjutnya, alokasi anggaran belanja lainnya tidak melebihi 5% dari total belanja pemerintah pusat. Oleh karena itu, dia tidak heran dana program MBG akan diambil dari alokasi anggaran lain.
“Hanya bergerak,” katanya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membentuk Badan Pangan Nasional untuk mengelola program MBG berdasarkan Keputusan Presiden No. 83/2024. Pada Senin (19/08/2024), Jokowi juga melantik dosen IPB Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Pangan Nasional.
Usai peresmian, Dadan menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis dijadwalkan pada 2 Januari 2025. Meski sudah mengetahui tugasnya, Dadan mengaku Badan Pangan Nasional belum tuntas.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan membahas struktur organisasi, lokasi kantor, peraturan, dan pengangkatan pejabat senior di lembaga tersebut. Dadan menargetkan menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada minggu pertama Desember 2024.
Menurut Dadan, anggaran Badan Gizi Nasional tetap sama dengan RAPBN pemerintah tahun 2025 yakni sekitar Rp71 triliun. Uang puluhan triliun itu akan masuk anggaran satu kementerian/lembaga saja, yakni Badan Gizi Nasional.
“[Rs 71 triliun] adalah segalanya. Termasuk [gaji pegawai],” kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Muliani Indrawati menjelaskan anggaran pembangunan IKN tahun 2025 hanya dialokasikan sebesar Rp136,1 miliar. Ia tak memungkiri, anggaran tersebut terkesan kecil karena nantinya anggaran IKN akan disesuaikan oleh pemerintahan baru.
“Kalau dilihat dari [anggaran] IKN masih kecil karena semua bertumpu pada pemberdayaan presiden terpilih, sesuai prioritasnya yang akan dibicarakan dan dilaksanakan,” ujarnya dalam konferensi pers RAPBN 2025, di Jakarta, Selasa. P’ tiang gantungan (16 Agustus 2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA