Bisnis.com, JAKARTA – Ekspektasi penurunan suku bunga acuan semakin meningkat. Telusuri daftar saham, mulai dari bank besar hingga telekomunikasi, yang dipandang sebagai penguat sentimen menjelang pelonggaran suku bunga.
Seperti diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, masih mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,5% dan mengumumkan penurunan suku bunga pada September 2024.
Sementara Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,25% mulai Mei 2024. Sementara itu, BI akan menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Rabu (21/08/2024).
Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg meyakini keputusan RDG BI hari ini akan mempertahankan acuan BI Rate pada 6,25%, meski ekspektasi penurunan suku bunga The Fed semakin meningkat.
Analis NH Korindo Leonardo Lijuwardi mengatakan, di tengah dinamika suku bunga, emiten sektor perbankan akan mendapat bantuan. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan kinerja keuangan, terutama tekanan pada cost of fund (CoF).
Katalis yang kuat adalah penurunan suku bunga acuan The Fed, kata Leonardo dalam keterangan tertulis, Selasa (20/08/2024).
Apalagi, menurutnya, saham di sektor telekomunikasi menarik khususnya PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).
Leonardo merekomendasikan membeli beberapa saham bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan telekomunikasi TOWR dan TBIG.
Harga saham BBCA ditarget Rp 11.500, BBRI Rp 5.550, BBNI Rp 6.125, dan BMRI Rp 7.775. Apalagi TOWR diperkirakan mencapai Rp 1.070 dan TBIG diperkirakan mencapai Rp 2.390 per saham.
Sedangkan pada kutipan hari ini, Rabu (21/08/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar 29,09 poin atau 0,36% ke posisi 7.563,08. Pada awal sesi hari ini, IHSG menguat hingga 7.566,77 dan sempat menyentuh 7.572,61.
Tim riset Phintraco Sekuritas mencatat, IHSG kini berpeluang menguji target 7.700 berdasarkan pola flag yang terbentuk sejak pertengahan Juni 2024. Pasar sedang fokus pada isu kebijakan moneter.
Dari eksternal, pasar mengharapkan panduan penurunan suku bunga acuan melalui dua opsi, yakni rilis risalah FOMC dan konferensi pers terkait hasil simposium Jackson Hole yang keduanya dijadwalkan pada 21 Agustus 2024.
Di Polandia, pasar sudah menantikan hasil RDG BI. “Pasar berharap akan ada indikasi penurunan suku bunga acuan BI, setidaknya hingga akhir tahun 2024,” tulis tim riset Phintraco Sekuritas hari ini (21/08/2024).
Phintraco Sekuritas telah memilih beberapa emiten untuk dipilih, termasuk PT Kalbe Farma Tbk. (KLBP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), PT Peta Aktif Adiperkasa Tbk. (MAP) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN).
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel